Senin 11 Mar 2024 13:50 WIB

Tim SAR Kerahkan Tim Selam Cari Balita Diduga Hanyut di Selokan Mataram

Tim SAR juga menambah satu tim kayak untuk mencari korban.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Tim SAR DIY melakukan pencarian terhadap balita yang diduga hanyut di Selokan Mataram, Senin (11/3/2023).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Tim SAR DIY melakukan pencarian terhadap balita yang diduga hanyut di Selokan Mataram, Senin (11/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terus melakukan pencarian terhadap seorang balita yang diduga hanyut di Selokan Mataram di wilayah Gemawang, Sinduadi, Mlat, Sleman, DIY, pada Senin (11/3/2024) pagi. Pada pencarian hari kedua ini, Basarnas Yogyakarta mengerahkan sejumlah tim untuk mencari korban.

"Untuk sorti 2, itu juga dilakukan lagi ada 4 tim lagi ditambah 1 tim selam jadi ada 5 totalnya," kata Komandan Tim SAR Yogyakarta, Ahmad, Senin.
 
Ahmad mengatakan 1 tim terdiri 9-12 orang. Selain melakukan penyelaman dan penyisiran sungai, Tim SAR juga menambah satu tim kayak untuk mencari korban. Penyusuran yang dilakukan tim kayak dilakukan hingga sungai jembatan Sardjito lama.
 
"Untuk hari ini yang pasti dari pagi sampai siang ini kita sudah melakukan 2 sorti pencarian. 1 sorti itu pertama 4 tim, 4 regu atau 4 titik. Sorti kedua ada 5 tim," ungkapnya. 
 
Ahmad mengatakan proses pencarian akan dilakukan hingga menjelang maghrib. Sebelumnya, Tim SAR juga telah melakukan pencarian pada Ahad (10/3/2024) sore hingga malam. 
 
Sebanyak 8 orang dikerahkan untuk mencari korban pada hari pertama pencarian. Sebanyak 6 kali penyisiran dilakukan secara bolak-balik. 
 
"Hal yang sudah dilakukan kemarin itu penyisiran dari LKP (lokasi kejadian) sampai ke selokan. Dari korban diduga tenggelamnya sampai ke pas ada pembuangan dari Selokan Mataram sampai ke sungai code. Disitu kan ada kawat ada besi jaring-jaring, jadi kemungkinan korban tidak bisa lewat dari jaring tersebut. Kita optimalkan pencarian dari tempat pertama korban diduga hilang sampai kesitu," ucapnya.
 
Diberitakan sebelumnya seorang balita berusia 4 tahun diduga tercebur dan hanyut di Selokan Mataram pada Ahad (10/3/2024). Kejadian berawal saat orang tua tak ada di rumah.  Tanpa diketahui siapapun korban bersepeda hingga Selokan Mataram. Hanya ditemui sepeda dan sandal korban di bibir Selokan Mataram. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement