Jumat 15 Mar 2024 10:38 WIB

Panglima NORTHCOM: Iran Bertekad Balas Kematian Jenderal Soleimani

Soleimani tewas oleh serangan drone AS di Baghdad pada 3 Januari 2020.

Red: Setyanavidita livicansera
Pemandangan mural dengan grafiti mendiang Letnan Jenderal Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dan Komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani, di Caracas, Venezuela, 06 Januari 2023. Deputi Majelis Nasional (AN, Parlemen) Venezuela dilantik 03 Januari sebuah mural untuk menghormati jenderal Iran Qasem Soleimani, yang tewas dalam pengeboman dengan drone Amerika pada 03 Januari 2020 di dekat bandara Baghdad. Mural yang menampilkan gambar sang jenderal dengan bendera Iran dan Venezuela ini dilukis di sektor 23 de Enero, di Caracas.
Foto: EPA-EFE/Miguel Gutierrez
Pemandangan mural dengan grafiti mendiang Letnan Jenderal Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dan Komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani, di Caracas, Venezuela, 06 Januari 2023. Deputi Majelis Nasional (AN, Parlemen) Venezuela dilantik 03 Januari sebuah mural untuk menghormati jenderal Iran Qasem Soleimani, yang tewas dalam pengeboman dengan drone Amerika pada 03 Januari 2020 di dekat bandara Baghdad. Mural yang menampilkan gambar sang jenderal dengan bendera Iran dan Venezuela ini dilukis di sektor 23 de Enero, di Caracas.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Iran bertekad membalas kematian Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat (AS pada 2020, ungkap seorang jenderal angkatan udara AS (Panglima NORTHCOM) dalam rapat dengar pendapat kongres pada Kamis, (14/3/2024).

"Iran masih memiliki komitmen untuk membalas kematian mantan Panglima Pasukan Qods Garda Republik Iran (IRGC), Qassem Soleimani, pada Januari 2020, kemungkinan dengan serangan terhadap pejabat dan mantan pejabat senior AS," kata Jenderal Gregory M Guillot, panglima Komando Utara (NORTHCOM) dan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara AS.

Baca Juga

Soleimani tewas oleh serangan drone AS di Baghdad pada 3 Januari 2020. AS menuduhnya terlibat dalam serangan terhadap Kedutaan Besar AS di ibu kota Irak itu pada 31 Desember 2019. Membalas pembunuhan itu, Iran melancarkan serangan terhadap basis-basis militer AS di Irak, termasuk Pangkalan Militer Al Asad.

Departemen Kehakiman AS pada Agustus 2022 mengaku telah mengungkap dugaan skenario IRGC untuk membunuh mantan penasihat keamanan nasional AS. John Bolton dan mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebagai pembalasan atas kematian Soleimani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement