REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) fokus memproduksi pupuk dan juga terus berkomitmen mendukung produktivitas masyarakat, khususnya petani dalam memaksimalkan penggunaan lahan dan produksi pangan.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman menyampaikan, program Agrosolution menjadi wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam membantu memajukan kesejahteraan petani melalui sistem pertanian terpadu, salah satunya dengan penggunaan produk berkualitas dan ramah lingkungan.
Berkat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen di industri pertanian, Qomaruzzaman mengatakan program Agrosolution Pupuk Kaltim per Maret 2024 telah berhasil membuat ekosistem di berbagai daerah di Indonesia hingga mencapai luas tanam 34.483 hektare dengan jumlah akuisisi petani sebanyak 17.923 orang.
Yang terbaru, dalam upaya memaksimalkan budidaya bunga sedap malam di Rembang, ucap dia, Pupuk Kaltim berkolaborasi bersama Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (Yess) untuk pembinaan petani milenial serta didukung oleh Distributor Pupuk CV Gilang Perkasa sebagai penyedia pupuk dari Pupuk Kaltim dan offtaker lokal wilayah Rembang, Kabupaten Pasuruan.
"Pupuk Kaltim berhasil bekerja sama dengan 275 petani dengan capaian total luas tanam sedap malam sebanyak 171 hektar," ujar Qomaruzzaman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Qomaruzzaman mengatakan keberhasilan program Agrosolution ditandai dengan menggelar Panen Raya Sedap Malam Perdana di Desa Pekoren, Rembang, Pasuruan. Ia menilai Pupuk Kaltim berkomitmen mengedukasi petani tentang menjalankan dan mengelola pertanian lebih efektif.
"Program Agrosolution merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung kesejahteraan para petani, sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pertanian secara terintegrasi melalui pemberdayaan petani," ucap Qomaruzzaman.
Qomaruzzaman menyebut hal ini menjadi salah satu cara mendorong sektor pertanian Indonesia melalui produksi produk pertanian yang berkualitas. Selain itu, program Agrosolution juga digagas untuk mendorong penggunaan pupuk nonsubsidi mm petani guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif.
"Dukungan Program Agrosolution juga terbukti berhasil menaikkan produktivitas dan provitas dari komoditas pertanian. Produktivitas rata-rata padi mencapai 18 persen, produktivitas rata-rata jagung mencapai 25 persen, produktivitas rata-rata bawang merah 23 persen, dan produktivitas rata-rata tebu mencapai 30 persen," kata Qomaruzzaman.
Seorang petani sedap malam dari Rembang, Khusnia Karin, mengatakan, program Agrosolution berhasil menaikkan hasil panen sedap malam di 2023 dari 30 ribu batang per hektare setiap bulannya menjadi 35 ribu batang per hektare yang menunjukkan kenaikan produktivitas sebesar hampir 17 persen. Khusnia menyampaikan dapat memaksimalkan produktivitas komoditas pertanian, khususnya dalam produksi sedap malam dengan bantuan program Agrosolution.
"Seiring dengan peningkatan produktivitas tersebut, keuntungan kami para petani tentunya juga meningkat. Ini merupakan suatu kebanggaan dan menjadi motivasi dalam memaksimalkan potensi guna mendukung kesejahteraan pertanian," ujar Khusnia.
Selain itu, seiring dengan peningkatan produktivitas, ucap Khusnia, keuntungan petani juga meningkat. Jika penjualan hasil 35 ribu batang per hektare per bulan dengan harga Rp 1.000 per batang (harga hari biasa) maka total pendapatannya mencapai Rp 35 juta. Sementara biaya produksi sedap malam mulai tanam sampai dengan panen sebesar Rp 22.095.000 juta, sehingga keuntungan petani sebesar Rp 12.904.500.
“program pembinaan kepada petani seperti Agrosolution menjadi garda terdepan dalam mendukung kesejahteraan petani. Kami menyadari peran pertanian sangat berdampak pada ketahanan pangan dan akan terus mengedukasi, membina, serta memberdayakan petani agar dapat memaksimalkan potensi pertanian," kata Khusnia.