Rabu 20 Mar 2024 07:15 WIB

PBB Peringatkan 2024 Akan Makin Panas, Apa yang Menanti Bumi?

Suhu rata-rata bumi mencapai tingkat tertingginya dalam 174 tahun.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Turis berdiri di dekat Air Mancur Trocadero di sebelah Menara Eiffel, saat Eropa berada di bawah gelombang panas yang luar biasa ekstrem, di Paris, Prancis, Rabu, 3 Agustus 2022. Otoritas regional Paris memperingatkan warga untuk waspada Rabu, dengan suhu melonjak hingga 36 derajat Celcius (97 Fahrenheit).
Foto: AP Photo/Francois Mori
Turis berdiri di dekat Air Mancur Trocadero di sebelah Menara Eiffel, saat Eropa berada di bawah gelombang panas yang luar biasa ekstrem, di Paris, Prancis, Rabu, 3 Agustus 2022. Otoritas regional Paris memperingatkan warga untuk waspada Rabu, dengan suhu melonjak hingga 36 derajat Celcius (97 Fahrenheit).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan semua rekor iklim global terpecahkan tahun lalu dan 2024 dapat lebih buruk lagi. Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo menyuarakan kekhawatiran mengenai panas laut dan menyusutnya es laut.

Dalam laporan State of the Global Climate, lembaga cuaca PBB itu mengatakan suhu rata-rata bumi mencapai tingkat tertingginya dalam 174 tahun sejak data itu dicatat. Mencapai 1,45 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Baca Juga

Suhu lautan juga mencapai tingkat terhangatnya dalam 65 tahun. WMO mengatakan lebih dari 90 persen laut mengalami kondisi gelombang panas sepanjang tahun. "Komunitas WMO menyuarakan Siaga Merah pada seluruh dunia," kata Saulo yang menjabat sejak Januari lalu, Selasa (19/3/2024).

"Apa yang kami lihat pada tahun 2023, terutama panas laut, menyusutnya gletser dan mencairnya es laut Antartika ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang paling mengkhawatirkan," katanya.