Kamis 21 Mar 2024 11:32 WIB

Rudal Rusia 'Bakar' Dua Kota di Ukraina

Perang Rusia terhadap Ukraina telah merenggut nyawa 10.500 warga sipil.

Red: Setyanavidita livicansera
Foto yang diambil dari video yang dirilis Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu, 13 Maret 2024 ini menunjukkan hancurnya helikopter Angkatan Bersenjata Ukraina di lokasi penerjunan di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Foto: Russian Defense Ministry Press Service via AP
Foto yang diambil dari video yang dirilis Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu, 13 Maret 2024 ini menunjukkan hancurnya helikopter Angkatan Bersenjata Ukraina di lokasi penerjunan di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sedikitnya lima orang tewas dan 13 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan Rusia di wilayah Dnipropetrovsk dan Kharkiv di Ukraina, kata beberapa pejabat setempat pada Rabu (20/3/2024). "Tim penyelamat baru saja mengeluarkan jenazah korban kelima dari bawah reruntuhan. Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung," kata Wali Kota Kharkiv, Ihor Terehov di Telegram.

Gubernur Kharkiv, Oleh Synyehubov dalam pernyataan terpisah mengatakan jumlah korban luka bertambah menjadi tujuh, dengan sebanyak enam di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sebelumnya, Serhii Bolvinov, kepala departemen investigasi kepolisian daerah, mengatakan ada korban jiwa akibat serangan rudal terhadap gedung delapan lantai dan sebuah pabrik di Kota Kharkiv.

Baca Juga

"Salah satu rudal menghantam sebuah pabrik di Distrik Kholodnohirskyi kota itu dan menyebabkan kebakaran," kata Bolvinov. Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan kebakaran tersebut melalap area seluas lebih dari 2.000 meter persegi.

Secara terpisah, Gubernur Dnipropetrovsk Serhii Lysak mengatakan enam orang luka-luka dalam serangan semalam di Distrik Synelnykove di wilayah tersebut, dengan lima di antaranya dirawat di rumah sakit. Perang Rusia terhadap Ukraina, yang meletus pada Februari 2022, telah merenggut nyawa sedikitnya 10.500 warga sipil dan melukai lebih dari 19.800 orang lainnya, menurut perhitungan PBB terbaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement