Jumat 22 Mar 2024 09:22 WIB

Kunjungi Demak, Jokowi Tinjau Perbaikan Tanggul Jebol

Jokowi ingin memastikan bantuan ke korban banjir Demak tersalurkan baik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Foto udara kondisi banjir yang merendam kawasan Alun-alun Demak di depan Masjid Agung Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2024). Bencana banjir karena curah hujan tinggi beberapa hari sejak Rabu (13/3) dari hulu ke hilir yang dipengaruhi bibit siklon tropis itu mengakibatkan sejumlah tanggul sungai jebol dan melimpas sehingga menyebabkan beberapa ruas jalan protokol di pusat kota terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-60 cm yang menghambat aktivitas serta mobilitas warga dan sejumlah pertokoan terpaksa tutup.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Foto udara kondisi banjir yang merendam kawasan Alun-alun Demak di depan Masjid Agung Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2024). Bencana banjir karena curah hujan tinggi beberapa hari sejak Rabu (13/3) dari hulu ke hilir yang dipengaruhi bibit siklon tropis itu mengakibatkan sejumlah tanggul sungai jebol dan melimpas sehingga menyebabkan beberapa ruas jalan protokol di pusat kota terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-60 cm yang menghambat aktivitas serta mobilitas warga dan sejumlah pertokoan terpaksa tutup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3/2024). Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, mengatakan dalam kunjungannya Jokowi ingin memastikan proses perbaikan tanggul yang jebol dan menyebabkan banjir di Demak bisa segera terselesaikan.

"Pagi ini, Jumat 22 Maret 2024, Bapak Presiden melakukan kunjungan kerja ke Demak, Jawa Tengah untuk meninjau lokasi terdampak banjir. Pada kunjungan kerja hari ini, Presiden ingin memastikan perbaikan tanggul yang jebol tertangani dengan baik," ujar Ari kepada wartawan.

Baca Juga

Ari mengatakan, sebelumnya, Jokowi telah memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala BNPB agar bergerak cepat merespons situasi darurat banjir di Demak dan sekitarnya. Jokowi meminta agar perbaikan sejumlah tanggul yang jebol menjadi prioritas.

Dalam kunjungan ini, Jokowi juga ingin memastikan pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak banjir tersalurkan dengan baik.

"Bapak Presiden juga ingin memastikan pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak banjir berjalan dengan lancar di lapangan, mulai dari proses evakuasi, pendirian tenda darurat, distribusi logistik, dapur umum sampai dengan pelayanan kesehatan," kata Ari.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih berupaya menutup tanggul jebol yang menyebabkan bencana banjir di Kabupaten Demak. Ditargetkan perbaikan tanggul jebol tersebut bisa selesai pada Jumat (22/3/2024).

"Tadi saya tanya ke pak Menteri PU, yang jebol sudah dikerjain. Kita harapkan dalam malam ini atau besok sudah bisa nutup. Memang airnya melimpah sangat besar sekali," kata Jokowi usai menyaksikan pertandingan kualifikasi Piala Dunia Indonesia vs Vietnam di Stadion Utama GBK, Jakarta.

Terkait bantuan pemerintah untuk masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Demak dan sekitarnya, Jokowi mengaku telah memerintahkan BNPB dan Kementerian PUPR agar segera bergerak memberikan bantuan. Jokowi mengatakan, tanggul Sungai Wulan di Kabupaten Demak tersebut kembali jebol setelah sebelumnya diperbaiki Kementerian PUPR.

Menurut Jokowi, jebolnya tanggul tersebut untuk kedua kalinya juga disebabkan karena intensitas hujan yang sangat tinggi.

"Saya rasa BNPB sudah masuk ke sana. Sudah saya perintah waktu yang pertama. Kemudian PU langsung detik itu juga mengerjakan selama tiga hari penuh, kemudian tutup. Tapi ini jebol yang kedua, ini juga kerja siang malam dari Kementerian PU untuk segera menutup memang, ya memang ujannya intensitas sangat tinggi sekali," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement