Jumat 22 Mar 2024 20:03 WIB

Gempa Susulan Tuban Terjadi 60 Kali, Ada 2 Gempa yang Paling ‘Menonjol’

Hingga saat ini tidak ada korban jiwa dalam gempa di Tuban.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Qommarria Rostanti
Gempa (ilustrasi). BPBD Jawa Timur mencatat ada 60 kali gempa susulan Tuban hingga Jumat (22/3/2024) sore.
Foto: Pixabay
Gempa (ilustrasi). BPBD Jawa Timur mencatat ada 60 kali gempa susulan Tuban hingga Jumat (22/3/2024) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jawa Timur, Gatot Soebroto mengungkapkan, hingga saat ini telah terjadi 60 kali gempa susulan yang berpusat di 132 kilometer timur laut Kabupaten Tuban. Dari puluhan kali gempa yang terjadi, ada dua yang menonjol yakni terjadi pada pukul 11.22 dengan magnitudo 6.0 dan pada pukul 15.52 WIB dengan magnitudo 6.5.

"Gempa susulan atau aftershock, hingga saat ini telah terjadi gempa susulan sebanyak 60 kali," ujarnya, Jumat (22/3/2024) sore.

Baca Juga

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Jatim, ada dua korban yang mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut. Korban pertama bernama Hasi'ah (71) warga Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik. Korban mengalami sobek di bagian kepala setelah tertimpa genting. 

Korban kedua adalah Mohayaroh (28) yang merupakan warga Tanah Merah, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Korban mengalami luka di bagian kaki akibat tertimpa material terdampak gempa. 

Gempa bumi yang terjadi juga mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Setidaknya ada 10 rumah mengalami rusak ringan dan satu rumah mengalami rusak sedang. Selain itu, ada dua sekolah rusak, dua rumah sakit, satu Ponpes, satu kantor desa, satu tempat ibadah, satu kandang ternak, dan satu gedung yang juga mengalami kerusakan. 

Di Surabaya, ada dua rumah sakit yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut yaitu Rumah Sakit Soewandhie dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair). Hingga saat ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Gatot mengatakan, Pusdalops PB BPBD Provinsi Jatim terus melakukan koordinasi dengan agen bencana serta Pusdalops PB BPBD kabupaten/kota untuk memperbaharui data terkait dampak gempa bumi tersebut. Tim BPBD Kota Surabaya diakuinya telah mempersiapkan tenda darurat pengungsian yang berlokasi di RS Unair. Agen bencana dan BPBD kabupaten/ kota yang terdampak juga telah membantu melakukan penanganan pembersihan material pada wilayah masing-masing.

"Agen bencana dan BPBD kabupaten/ kota yang terdampak juga melanjutkan asesmen pada wilayah masing-masing," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement