REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpaksa harus menerima kenyataan pahit kembali gagal lolos ke parlemen. Padahal, partai pimpinan putra sulung Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu sudah menghabiskan puluhan miliar rupiah untuk kampanye.
PSI dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI 2024 tercatat meraih 4.260.169 suara secara nasional atau dari 38 provinsi. Raihan suara sebanyak itu setara dengan 2,8 persen dari total suara sah.
Perolehan tersebut belum cukup untuk meloloskan PSI ke DPR. UU Pemilu mengatur ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen. Artinya, hanya partai politik yang mendapatkan minimal 4 persen suara secara nasional yang boleh mengirimkan calegnya ke Kompleks Parlemen, Senayan.
Dengan kata lain, apabila partai gagal menembus ambang batas parlemen, maka raihan suaranya di daerah pemilihan (dapil) tidak dikonversi menjadi kursi DPR. Kegagalan PSI menembus ambang batas parlemen itu membuat lima calegnya harus gigit jari. Raihan suara mereka di dapil sebenarnya sudah cukup untuk mendapatkan kursi DPR, tapi pupus karena parliamentary threshold.
Kelimanya adalah Ratu Isyana Bagoes Oka yang maju di Dapil Banten II, Ade Armando di Dapil Jakarta II, Grace Natalie di Dapil Jakarta III, Cynthia Riza di Dapil Jawa Tengah V, dan Paulus Totok Lusida di Dapil Jawa Timur I.
Dari kelima nama tersebut, Grace Natalie terbilang yang paling apes. Sebab, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu merupakan caleg peraih suara terbanyak, yakni 193.556 suara, di Dapil Jakarta III. Perolehan suaranya mengalahkan anggota DPR pejawat seperti Ahmad Sahroni dan Charles Honoris.
Kaesang legowo...