Senin 25 Mar 2024 04:09 WIB

Gerhana Bulan Penumbra Diprediksi Terjadi Hari Ini Mulai Pukul 11.50 WIB, Begini Prosesnya

Gerhana bulan penumbra bermula pukul 11.50 WIB.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Pemandangan gerhana bulan penumbra (ilustrasi). Gerhana bulan penumbra diprediksi terjadi pada hari ini, Senin (25/3/2024).
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pemandangan gerhana bulan penumbra (ilustrasi). Gerhana bulan penumbra diprediksi terjadi pada hari ini, Senin (25/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana bulan penumbra diprediksi terjadi pada hari ini, Senin (25/3/2024) siang hingga sore hari. Hal yang membuatnya istimewa adalah gerhana bulan penumbra tersebut bisa diamati dari Indonesia. Sebab, tidak semua fenomena langit dapat diamati secara langsung. 

Laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia telah menyampaikan waktu untuk setiap fase gerhana bulan penumbra hari ini. Gerhana bulan penumbra bermula pukul 11.50 WIB, dengan puncak gerhana pukul 14.12 WIB, dan berakhir pada 16.34 WIB.

Baca Juga

Apa yang dimaksud dengan gerhana bulan penumbra? Sebelum masuk kepada definisi tersebut, perlu diketahui bahwa terdapat tiga jenis gerhana bulan yakni gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.

Dikutip dari laman EarthSky, Senin (25/3/2024), gerhana bulan hanya dapat terjadi pada saat bulan purnama. Peristiwa gerhana bulan merupakan kondisi ketika matahari, bumi, dan bulan ada dalam posisi sejajar, di mana bumi berada di antara matahari dan bulan.  

Hal itu menyebabkan cahaya matahari terhalangi oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini dapat diprediksi sebelumnya. 

Ketika bulan melewati bayangan gelap di tengah bumi yang disebut umbra, maka terjadilah gerhana bulan sebagian atau total. Sementara, apabila bulan hanya melewati bagian terluar bayangan atau yang disebut penumbra, maka yang terjadi adalah gerhana penumbra.  

Akibatnya, saat puncak gerhana bulan penumbra terjadi, bulan purnama akan terlihat lebih redup. Jika diperbandingkan, gerhana bulan penumbra jauh lebih samar dan sulit diamati dibandingkan gerhana bulan total atau gerhana bulan sebagian.

Itu karena tidak ada bagian yang "hilang" dan menggelap di bulan seperti pada gerhana bulan sebagian. Jadi, gerhana tidak berlanjut hingga perubahan yang dramatis. Hanya pengamat yang sangat jeli yang akan melihat bayangan gelap pada permukaan bulan.   

Menurut pakar gerhana Amerika Serikat Fred Espenak, sekitar 35 persen dari seluruh gerhana bulan yang terjadi adalah gerhana bulan penumbra. Sementara, 30 persen lainnya merupakan gerhana sebagian dan 35 persen kejadian adalah gerhana bulan total.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement