Senin 18 Mar 2024 12:49 WIB

Dua Gerhana Diprediksi Terjadi pada Ramadhan, Kapan dan Bisakah Dilihat di Indonesia?

BRIN memprediksi dua jenis gerhana yang akan terjadi pada Ramadhan 2024.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Gerhana matahari total (ilustrasi). Dua gerhana diprediksi akan terjadi pada bulan Ramadhan yakni gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret 2024 dan gerhana matahari total pada 8 April 2024.
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Gerhana matahari total (ilustrasi). Dua gerhana diprediksi akan terjadi pada bulan Ramadhan yakni gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret 2024 dan gerhana matahari total pada 8 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena astronomi selalu menyita perhatian, termasuk untuk kejadian gerhana. Pada bulan Ramadhan 2024 yang berlangsung dari 11 Maret sampai sekitar 10 April, diprediksi akan terjadi dua gerhana. Apakah itu melintasi wilayah Indonesia?

Mengutip laporan "Fenomena Astronomi 2024" dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), disebutkan bahwa akan ada kejadian gerhana. Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, menyebut ada fenomena gerhana pada 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. 

Baca Juga

"Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana,” kata Farah, seperti dilansir dari laman BRIN.go.id, Senin (18/3/2024).

Dalam tabel yang diunggah BRIN, tertulis bahwa akan terjadi gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret 2024. Kemudian gerhana matahari total pada 8 April 2024.

Adapun wilayah yang akan dilintasi gerhana gulan penumbra, seperti Eropa, Asia Utara/Timur, Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Antartika. Sementara untuk Gerhana Matahari Total, meliputi wilayah Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Arktik.

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika ada sebagian cahaya matahari yang terhalang oleh bumi, dengan kata lain bulan masuk di bayangan penumbra bumi. Saat bulan memasuki penumbra, terangnya berkurang secara gradual.

Gerhana bulan penumbra merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan. Fenomena ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Penyebabnya adalah posisi bulan, bumi, dan matahari yang hampir segaris, tetapi tidak menghasilkan Gerhana Bulan total.

Sementara gerhana matahari total terjadi saat sinar matahari terhalang oleh bulan, bayangan bulan akan jatuh di bumi. Daerah di bumi yang berada di bawah bayangan inti (umbra) bulan akan mengalami gerhana matahari total.

Indonesia pernah mengalami beberapa kali gerhana matahari seperti pada 1983 terjadi gerhana matahari total. Lalu gerhana matahari cincin tahun 2019, dan gerhana matahari total tahun 2016. 

Berikutnya ada gerhana bulan sebagian pada 17-18 September 2024 dan gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024. Untuk wilayah yang dilintasi juga tidak jauh berbeda dengan dua gerhana di bulan Ramadhan 2024.

Pada 20 Maret, dijelaskan terdapat fenomena Ekuinoks Maret di mana matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia. Kemudian planet Merkurius mencapai elongasi timur terbesar pada 24 Maret.

Pada 2024 ini akan terjadi tiga kali fenomena supermoon yaitu pada 18 September, 15 November dan 17 Oktober. Akan ada juga fenomena bluemoon, yaitu purnama keempat. Biasanya dalam satu musim hanya ada tiga bulan purnama yang terjadi pada 19 Agustus.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement