REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- OpenAl dilaporkan tengah menguji coba fitur baru bernama Study Together di platform ChatGPT. Sejumlah pelanggan berbayar melaporkan kemunculan fitur tersebut dalam daftar tools yang tersedia di akun mereka.

Fitur ini diklaim dirancang untuk memperkuat peran ChatGPT sebagai alat bantu pendidikan. Tidak seperti mode biasa yang langsung memberikan jawaban, Study Together justru lebih banyak mengajukan pertanyaan dan mengajak pengguna untuk berpikir serta menjawab sendiri. Pendekatan ini dinilai serupa dengan konsep pembelajaran aktif yang diterapkan Google melalui LearnLM.

Beberapa pihak juga berspekulasi bahwa fitur ini akan dikembangkan ke arah mode belajar kelompok, di mana lebih dari satu pengguna bisa bergabung dalam satu sesi percakapan. Dalam sebuah pernyataan, OpenAl menyatakan bahwa Study Together masih dalam tahap uji coba. Mereka juga belum memutuskan apakah fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna atau tidak.

"OpenAl belum secara resmi mengumumkan kapan dan apakah Study Together akan tersedia untuk semua pengguna atau apakah fitur ini akan menjadi fitur eksklusif bagi pelanggan ChatGPT Plus," demikian pernyataan OpenAl seperti dilansir laman TechCrunch, Selasa (8/7/2025).

Fitur ini muncul di tengah sorotan terhadap penggunaan ChatGPT dalam dunia pendidikan. Di satu sisi, ChatGPT dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun materi ajar dan oleh siswa sebagai pendamping belajar. Namun di sisi lain, chatbot ini juga kerap dikritik karena dianggap memfasilitasi praktik curang seperti penulisan tugas otomatis. Melalui Study Together, OpenAl tampaknya ingin mendorong pemanfaatan ChatGPT yang lebih positif, dengan menekankan proses berpikir dan belajar mandiri dan mengurangi ketergantungan pada jawaban instan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika