Senin 25 Mar 2024 21:35 WIB

Damri Enggan Gunakan Bus Listrik untuk Program Mudik, Ini Alasannya

Damri belum berani mengambil risiko menggunakan bus listrik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang berada di dalam bus listrik Trans Metro Pasundan di Terminal Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Penumpang berada di dalam bus listrik Trans Metro Pasundan di Terminal Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Damri menyiapkan sekitar 250 unit bus dalam program mudik gratis. Corporate Secretary Damri Chrystian RM Pohan mengatakan, seluruh armada merupakan bus konvensional. 

"Belum (menggunakan bus listrik), bahaya," ujar Pohan di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Baca Juga

Pohan menyampaikan, Damri belum berani mengambil risiko menggunakan bus listrik untuk program mudik. Pasalnya, ucap Pohan, penggunaan bus listrik untuk mudik masih memiliki sejumlah tantangan berupa kemampuan operasional bus maupun infrastruktur penunjang selama di jalan. 

"Bus listrik paling empat jam, jarang yang sampai delapan jam. Isi daya bisa dua jam, belum isi daya cepat 30 menit. Tidak berani kita bus listrik untuk mudik," ucap Pohan. 

Pohan mengatakan, keterbatasan SPKLU menuju daerah tujuan juga sangat krusial bagi bus listrik. Oleh karena itu, lanjut Pohan, Damri memilih menggunakan bus konvensional dalam melayani pemudik tahun ini. 

"Intinya, kami ingin memberikan pelayanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat untuk sampai dengan selamat di kampung halaman," kata Pohan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement