REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan mencatat, total telah terjadi 300 gempa susulan di utara perairan Tuban, Jawa Timur sejak Jumat (22/3/2024) hingga Selasa (26/3/2024). Kekuatan gempa yang terjadi pun bervariasi. Terkecil berkekuatan magnitudo 2,7 dan terbesar mencapai magnitudo 6,5.
"Tanggal 26 Maret 2024, sampai jam 15.00 WIB terjadi 300 gempa bumi," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan, Selasa (26/3/2024).
Rully menjelaskan, jika dirinci, gempa dengan magnitudo 3,0 lebih adalah yang paling sering terjadi dengan intensitas 147 kali. Kemudian gempa dengan magnitudo 2,0 lebih terjadi 118 kali. Selanjutnya gempa di atas magnitudo 4,0 terjadi 20 kali, dan gempa 5,0-6,0 magnitudo terjadi tiga kali. "Sedangkan gempa berkekuatan di atas magnitudo 6,0 (magnitudo 6,5) terjadi satu kali," ujarnya.
Lokasi gempa berada di sekitar titik 5,74 Lintang Selatan, 112,32 Bujur Timur atau 132 kilometer di arah Timur Laut Tuban. Titik gempa berdekatan dengan Pulau Bawean, Gresik. Gempa berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer, meskipun ada pula gempa yang lebih dangkal, yakni sekitar 6 kilometer.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Jatim, ada sebanyak 4.679 rumah di Tuban, Bawean Gresik, Surabaya, Sidoarjo, hingga Pamekasan mengalami kerusakan. Rinciannya 774 unit rumah rusak berat, 1.332 unit rusak sedang, dan 2.573 unit rusak ringan.
Gempa juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan yang menjadi fasilitas publik. Di antaranya tempat ibadah sebanyak 183 unit, sekolah 91 unit, kantor 24 unit, dan rumah sakit 5 unit.