REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima silaturahim dari rumah produksi Leo Picture yang memproduksi Film Kiblat di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Leo Picture hadir bersama dengan produser Film Kiblat Agung Saputra dan diterima oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis dan Wasekjen MUI KH Arif Fahruddin.
Dalam pertemuan ini, MUI meminta agar Leo Picture menyampaikan maafnya kepada publik atas kegaduhan dari Film Kiblat. Selain itu, MUI mengganti judul dan gambar poster film kiblat.
"Sedangkan isinya film tentu diserahkan kepada Lembaga Sensor Film (LSF) untuk menilai atau meloloskannya," kata Kiai Cholil Nafis, Rabu (27/3/2023) kepada MUIDigital di Kantor MUI Pusat, Jakarta usai pertemuan dengan Leo Pictures.
Kiai Cholil mengungkapkan, dalam pertemuan itu, pihak Film Kiblat memaparkan isi film, proses pemilihan judul dan poster. Termasuk soal penyebab adanya kontroversi di masyarakat tentang judul film dan posternya.
"Pada akhirnya, tim film Kiblat ingin menyelesaikan polemik di masyarakat dan memohon maaf atas terjadinya kegaduhan," kata kiai Cholil.
Penyelesaian dari persoalan tersebut, ungkapnya, dengan ditandatangani surat permohonan maaf dan berjanji bakal mengubah judul film dan posternya.
"Alhamdulillah telah disepakati penyelesaian masalah dengan meminta maaf, mengubah judul film dan posternya. Mudah-mudahan bisa mengakhiri kontroversi dan kreasi anak bangsa tetap jalan pada koridornya," tambahnya.
Sementara itu, Produser Film Kiblat Agung Saputra mengatakan, ia bersama dengan Leo Picture datang ke kantor MUI untuk bersilaturahim, sekaligus memohon maaf atas kegaduhan dari Film Kiblat.
"Kami dari Leo Picture mendatangi MUI untuk bersilaturahim. Agenda kedua memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat kami menggunakan judul kiblat dan poster kami," ujarnya.
Pada kunjungannya ke kantor MUI, Agung mengaku menerima sejumlah nasihat, khususnya agar kegaduhan yang terjadi ini tidak berlarut-larut dan menyakiti umat Islam.
Agung mengungkapkan, pihaknya mendapatkan nasihat dari MUI untuk segera mengganti judul dan poster.
Dalam kesempatan ini, Agung juga menyampaikan permohonan maafnya atas Film Kiblat yang sempat membuat gaduh di tengah masyarakat. "Saya ingin menyampaikan dari lubuk hati paling dalam mohon maaf di bulan suci ini," ungkapnya.
Agung menuturkan, pihaknya sama sekali tidak ada maksud dan niat untuk menyakiti umat Islam khususnya yang berada di Indonesia.
"Jadi mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Semoga tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," kata dia.