REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel membebaskan tiga anggota Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) termasuk Direktur Ambulans dan Layanan Darurat di Gaza Mohammed Abu Musabeh. Dikutip dari Middle East Eye, Kamis (28/3/2024), para paramedis itu ditahan selama 47 hari sejak Februari lalu.
Menurut PRCS, delapan pegawainya masih ditahan pasukan Israel. Resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB tidak mencegah Israel melanjutkan serangannya ke seluruh Gaza bahkan ke gedung-gedung pemukiman dan fasilitas kesehatan publik.
Seorang saksi mata Samer Abed mengatakan tentara Israel menghancurkan rumah-rumah dan bangunan di sekitar kompleks Medis al-Shifa. Samer Abed tidak menyebutkan nama lengkapnya.
Abed yang kini tinggal sekitar 400 meter dari Rumah Sakit al-Shifa mengatakan ia dan saudara laki-lakinya mulai menerima telepon dari tentara Israel sekitar satu pekan yang lalu setelah penyerbuan ke rumah sakit tersebut.
Orang yang meneleponnya memerintahkan Samed Abed untuk mengeluarkan warga dari gedung tempat tinggal mereka sebab bangunan itu akan diledakkan dan meminta warga pindah ke selatan Jalur Gaza. Abed mengatakan sebelumnya gedung-gedung diledakkan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Tentara Israel memberi waktu warga sebelum mereka mengebom area tersebut. “Bom-bomnya meledak dan tidak mempedulikan kami,” katanya pada Middle East Eye, Rabu (27/3/2024).
Sebagian besar warga yang tinggal di sekitar tempat tinggal Abed tidak terluka, kecuali beberapa mengalami luka ringan. Namun mereka yang tinggal lebih dekat dengan rumah sakit tidak terlalu beruntung.
Beberapa bangunan diledakkan bersama penghuninya di dalamnya, menewaskan banyak orang dan banyak orang tertimbun di bawah reruntuhan. Serangan terhadap rumah Abu Hasira, dekat rumah sakit, menewaskan sedikitnya 30 orang.
Middle East Eye melaporkan pasukan Israel menghancurkan hampir setiap bangunan di sekitar Rumah Sakit al-Shifa.