Jumat 29 Mar 2024 08:52 WIB

DBD Tembus 2.215 Kasus dan 8 Orang Meninggal di Bandung, Penyebarannya Diduga di Sekolah

Penyebaran DBD diduga terjadi di sekolah mayoritas pasien DBD anak usia SD dan SMP.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
ilustrasi pasien dbd dirawat
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
ilustrasi pasien dbd dirawat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menembus 2.215 kasus serta delapan orang meninggal dunia selama bulan Januari hingga bulan Maret di Kota Bandung. Penyebaran nyamuk Aedes Aegypti diduga mayoritas terjadi di sekolah.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, kasus DBD selama tiga bulan terakhir mencapai 2.215 kasus dan 8 orang meninggal dunia. Ia menduga penyebaran DBD terjadi di sekolah sebab mayoritas pasien DBD anak usia SD dan SMP.

Baca Juga

"Mayoritas sakit usia produktif 5 tahun sampai 15 tahun. Anak usia sekolah dari laporan rumah sakit potensi tertular di sekolah atau di masjid," ujar Anhar, Jumat (29/3/2024).

Anhar mengatakan, penyebab kasus DBD meningkat di Kota Bandung salah satunya disebabkan faktor cuaca di mana terjadi kemarau panjang tahun 2023. Pada tahun tersebut, nyamuk bertelur dan menempel di mana saja. "Ketika kemarau gitu (nyamuk) menabung telur. Ketika hujan datang kemudian telur berubah menjadi jentik dan jadi nyamuk," kata dia.