Jumat 29 Mar 2024 12:01 WIB

Komet Setan akan Muncul Saat Gerhana Matahari Jelang Lebaran

12P/Pons-Brook disebut Komet Setan karena bentuknya yang lancip dan berbentuk tanduk.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Bulan April tahun ini akan menjadi momen yang memicu antusiasme para pemburu fenomena langit, salah satunya komet setan.
Foto: EPA-EFE/GEORGI LICOVSKI
Bulan April tahun ini akan menjadi momen yang memicu antusiasme para pemburu fenomena langit, salah satunya komet setan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan April tahun ini akan menjadi momen yang memicu antusiasme para pemburu fenomena langit. Tidak hanya akan terjadi gerhana matahari total, namun ada juga kesempatan untuk menyaksikan “Devil Comet" alias benda langit yang dinamai Komet Setan.

Komet 12P/Pons-Brooks mengunjungi tata surya bagian dalam hanya sekali setiap 71 tahun, menjadikannya peristiwa yang dilihat sekali seumur hidup dari bumi. Itu akan melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi pada bulan Juni.

Baca Juga

"Namun akan menjadi yang paling terang dan paling mudah dikenali ketika itu melakukan pendekatan terdekat dengan matahari pada tanggal 21 April dan akan terlihat kapan saja dari sekarang hingga awal April, cara terbaik melihatnya adalah dari lokasi dengan langit cerah dan gelap," demikian laporan Digital Trends, dikutip Jumat (29/3/2024).

Tanggal tersebut memang bertepatan dengan tanggal terjadinya gerhana matahari, yaitu pada 8 April. Bagi umat Muslim, tanggal ini juga merupakan momen menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 yang diperkirakan jatuh pada 10-11 April.

Namun akan sulit untuk melihat komet tersebut pada saat gerhana itu sendiri. Sebaliknya, ada baiknya melakukan penjelajahan kosmik dengan menikmati gerhana di siang hari, lalu berburu komet di malam hari.

Memang sulit, namun bukan tidak mungkin untuk melihat komet tersebut dengan mata telanjang, jadi jika Anda bertekad untuk melihatnya, Anda mungkin perlu menggunakan teleskop atau teropong. Jangan berharap cahayanya sangat terang, seperti gambar yang Anda lihat di foto. 

"Pemandangannya tidak akan terjadi seperti itu,” kata Dr Robert Massey, wakil direktur eksekutif di Royal Astronomical Society.

Fenomena ini adalah sesuatu yang mungkin hanya terlihat dengan mata telanjang. Jika tidak ada bulan di langit, tidak ada polusi cahaya, dan cuaca sangat cerah, maka manusia mungkin memiliki peluang melihatnya. Namun bagi sebagian besar manusia di bumi perlu memakai teropong untuk menyaksikannya.

Disebut komet setan karena....

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement