Selasa 02 Apr 2024 07:59 WIB

Tidak Perlu Spekulasi dalam Menjemput Malam Lailatul Qadar

Mari kita menjemput Lailatul Qadar dengan meningkatkan kualitas ibadah.

Red: Fernan Rahadi
Dewi Suryanti
Foto: dokpri
Dewi Suryanti

Oleh : Dewi Suryanti (Tenaga Kependidikan UNISA Yogyakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Istilah malam Lailatul Qadar sering terdengar di kalangan Umat Islam pada bulan Ramadhan. Alquran dan Hadist Rasullulah SAW menyebutkan bahwa Lailatul Qadar adalah satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.  Istilah malam Lailatul Qadar disebutkan dalam Alquran surat Al-Qadr ayat 1-5 :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya, "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Quran) pada malam lailatul qadar. Tahukah kamu, apakah malam qadar itu? Malam qadar adalah lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu, turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, (membawa segala urusan), (seluruh malam itu) sejahtera sampai terbit fajar." ( QS Al-Qadr :97, ayat 1-5).

Sampai sekarang Lailatul Qadar masih menjadi misteri yang belum terpecahkan mengingat banyak pendapat yang berbeda terkait turunnya Lailatul Qadar. Ada sebagian yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar turun sejak awal ramadhan, ada juga yang menyatakan Lailatul Qadar ada di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan bahkan ada yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar diturunkan pada hari-hari ganjil di 10 akhir bulan ramadhan.