REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra menyinggung soal Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar merupakan kakak kandung dari cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Dia mempertanyakan korelasi puluhan triliun Dana Desa yang dikelola Abdul Halim terhadap upaya pemenangan Muhaimin pada Pilpres 2024.
Hal itu Yusril sampaikan untuk menanggapi paparan Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Hamdi Muluk dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (2/4/2024).
Hamdi selaku ahli yang dihadirkan pihak Ganjar-Mahfud, menjelaskan bahwa penyaluran bansos oleh presiden pejawat dapat meningkatkan keterpilihannya atau keterpilihan pasangan yang ia dukung.
Yusril awalnya menyebut bahwa Hamdi lebih fokus kepada isu pejawat dan kaitan penyaluran bansos yang dilakukan untuk kemenangan pasangan 02.
Menurut Yusril, fokus seharusnya tak hanya tertuju ke presiden pejawat karena ada pejabat lain yang berelasi dengan kontestan Pilpres 2024.
Sebagai contoh, ujar Yusril, relasi Mendes PDTT Halim dengan Muhaimin. Halim mengontrol langsung 83.971 pendamping desa. Adapun setiap desa (83.971 desa) di Indonesia menerima Dana Desa Rp 1 miliar per tahun.
"Ada pendamping desa yang langsung itu di bawah kontrol Mendes. Apakah saudara ahli juga bisa melihat kaitan misalnya Mendes itu adalah adik dari Muhaimin Iskandar," kata Yusril.