REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Gempa bumi yang berpusat di timur laut Tuban, Jawa Timur, kembali terjadi. Pada Rabu (3/4/2024) ini, dilaporkan gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6.
Seperti dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa M 5,6 dilaporkan terjadi pada sekitar pukul 16.02 WIB. Pusat gempa berada di laut arah 134 kilometer timur laut Tuban, pada kedalaman 10 kilometer. BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa M 5,6 itu disebut dirasakan di sejumlah daerah, antara lain Surabaya, Tuban, Bojonegoro, Blora, dan Kendal. Selain itu juga di wilayah Gresik, termasuk Pulau Bawean.
Salah satu warga di Kota Surabaya, Fauzan, mengaku merasakan getaran gempa yang terjadi pada Rabu petang itu. “Cukup terasa dan sempat kaget akibat gempa, takut kalau terjadi apa-apa,” ujar warga Kedung Tarukan, Surabaya, itu.
Serangkaian gempa bumi dilaporkan terjadi di sekitar laut Tuban sejak kejadian pada Jumat (22/3/2024). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Gatot Soebroto menyebut, sejak kejadian pada Jumat, hingga Rabu (27/3/2024) tercatat 327 kali gempa susulan (aftershock).
Salah satu daerah terdampak gempa itu Pulau Bawean. Ribuan warga di pulau tersebut dilaporkan mengungsi sementara akibat dampak gempa.
Gempa juga menimbulkan kerusakan. Selain rumah warga, gempa dilaporkan menimbulkan kerusakan pada ratusan fasilitas umum (fasum) di Pulau Bawean. Dilaporkan ada 241 yang mengalami kerusakan akibat gempa. Mencakup bangunan masjid, mushala, sekolah, kantor, rumah dinas, pondok pesantren, puskesmas, pasar, dan tempat pemandian umum.
Menurut Koordinator Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Provinsi Jatim Wahyu Trisnadi, dalam keterangannya, Senin (1/4/2024), fasum yang rusak terdampak gempa itu sebanyak 147 unit berada di wilayah Kecamatan Sangkapura dan 94 unit di Kecamatan Tambak.