REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iran memastikan akan membalas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024) lalu. Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyebut pembalasan akan dilakukan dengan cerdas, tepat dan sesuai waktunya.
‘’Langkah ilegal Israel membawa hak kami untuk membalasnya. Pembalasan Iran tepat, sesuai waktu dan cerdas,’’ kata Dubes Boroujerdi, dalam acara media briefing bertema Hari Internasional Al Quds di kediamannya di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Boroujerdi menyebut salah satu langkahnya dengan membawa masalah tersebut ke lembaga internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel. Iran akan mengambil langkah hukum, politik dan internasional untuk mendesak Israel mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Meski demikian, Boroujerdi mengatakan masih ada langkah lainnya yang sedang dibahas. Ia hanya menegaskan bahwa Iran berhak menuntut Israel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang melanggar hukum internasional.
Boroujerdi mengatakan balasan Iran pastinya tidak akan melewati batasan-batasan. ‘’Sejarah membuktikan balasam Iran selalu setara. Tindakan tegas yang diambil, tidak mesti melewati batasan kebijaksanan,’’ ujarnya.
Iran pun mewaspadai langkah Israel yang ingin memperluas wilayah peperangan. Karena, Israel terus melakukan provokasi untuk mencari pembenaran atas upaya mereka memperluas peperangan.
‘’Israel terus meluaskan perang. Sebagai sebuah negara, kami tidak bisa diam jika Palestina terus dibasmi. Kami mesti melakukan langkah,’’ katanya.
‘’Israel tidak akan berhenti di Gaza. Mereka akan terus lanjut ke Tepi Barat, Suriah, Lebanon, dan mungkin saja Mesir,’’ katanya. ‘’Karena, identitas mereka adalah pendudukan. Mereka memperluas wilayah perang untuk memancing reaksi sebelum akhirnya meminta dukungan negara Barat.’’
Boroujerdi mengatakan rezim Zionis Israel telah membunuh perempuan dan anak-anak Palestina, menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan berulang kali melanggar hukum kemanusiaan internasional. Kini Israel melanggar Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik tahun 1961 yang menyatakan larangan penyerangan kedutaan dan konsulat oleh rezim Zionis Israel.
Peluncuran enam rudal oleh jet tempur F-35 rezim Zionis ke konsulat Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada pukul 16:45 pada hari Senin, 1 April 2024, yang menewaskan 7 warga Iran, merupakan tanda lain dari ketidakpatuhan rezim palsu ini terhadap hukum dan peraturan internasional. Serangan teroris ini terjadi ketika hanya 7 hari berlalu sejak Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi "Menetapkan gencatan senjata segera di Gaza".
Dia mengatakan pelanggaran berulang terhadap undang-undang internasional serta ketidakpatuhan terhadap resolusi yang disetujui Dewan Keamanan menunjukkan keputusasaan dan ketidakberdayaan rezim Zionis. Dan, serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus ibarat serangan terhadap tanah air dan wilayah negara tersebut dan tentunya akan berdampak pada rezim Zionis Israel.