Jumat 05 Apr 2024 12:56 WIB

Jelang Lebaran, Harga Beras di Indramayu Turun

Untuk areal sawah di Kabupaten indramayu, saat ini yang panen masih sedikit.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pedagang beras merapikan stok beras yang ada di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2024). Saat ini harga beras di pasaran Kota Bandung, paling murah Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram, dan untuk beras premium seperti pandan wangi di jual Rp 18.000 per kilogram. Selain harganya yang terus meroket, suplai beras pun menurut pedagang sangat minim.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang beras merapikan stok beras yang ada di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2024). Saat ini harga beras di pasaran Kota Bandung, paling murah Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram, dan untuk beras premium seperti pandan wangi di jual Rp 18.000 per kilogram. Selain harganya yang terus meroket, suplai beras pun menurut pedagang sangat minim.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU----Menjelang lebaran Idul Fitri 2024, harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, turun. Namun, pedagang mengeluhkan sepinya pembeli akibat banyaknya kegiatan penjualan beras murah yang dilakukan pemerintah.

Pemilik kios beras Majua Jaya di Pasar Mambo Indramayu, Jana mengatakan, harga beras medium kini mencapai Rp 13.500 – Rp 14 ribu per kilogram. Harga tersebut turun dibandingkan awal bulan lalu yang mencapai Rp 15.500 – Rp 16 ribu per kilogram. Sedangkan untuk beras kualitas premium, dijualnya dengan harga Rp 15 ribu – Rp 16 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya. Harga itupun sudah turun dibandingkan awal bulan lalu yang mencapai Rp 17.500 per kilogram.

Baca Juga

‘’Itu semua beras anyar (baru), hasil panen sekarang. Penurunan harga beras karena mulai banyak daerah yang panen,’’ ujar Jana kepada Republika, Jumat (7/4/2024).

Jana mengatakan, untuk areal sawah di Kabupaten indramayu, saat ini yang panen masih sedikit. Namun daerah-daerah lainnya, sudah banyak yang panen. Salah satunya Kabupaten Majalengka. Menurutnya, beras yang dijualnya pun berasal dari gabah yang dibeli dari wilayah Kabupaten Majalengka. Dia mengatakan, harga gabah di daerah itu ada di kisaran Rp 550 ribu - Rp 600 ribu per kuintal.

Sementara beras premium hasil panen gadu 2023, Jana mengaku masih mematok harga Rp 17 ribu per kilogram. Harga itu hanya turun Rp 500 per kilogram dibandingkan sebulan lalu. Sedangkan, beras premium hasil panen gadu 2023 memang sulit untuk turun. Pasalnya, beras tersebut diperoleh dari hasil panen yang telah berakhir dan memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan hasil panen rendeng 2023/2024.  

Menurut Jana, meski harga beras sudah turun, namun penjualan berasnya justru lesu. Hal itu menyusul banyaknya penjualan beras SPHP yang dijual murah oleh pemerintah dan Bulog. ‘’Sehari paling cuma dua ton. Agak meningkat sekarang-sekarang ini karena banyak yang beli beras untuk zakat fitrah,’’ kata Jana.

Sementara itu, penurunan harga beras disambut gembira oleh warga. Mereka bahkan berharap agar harga beras bisa lebih turun lagi. ‘’Alhamdulillah harga beras sudah mulai turun, bisa bantu mengurangi modal. Semoga sih turun lagi sampai jadi normal seperti dulu,’’ kata Saroh, seorang penjual nasi di Kecamatan Indramayu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement