REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dana Investasi Strategis Irlandia (ISIF) akan melakukan divestasi pada enam perusahaan Israel karena aktivitas mereka menduduki wilayah Palestina, kata Menteri Keuangan Irlandia Michael McGrath pada Jumat, (5/4/2024).
McGrath menyatakan, Badan Manajemen Perbendaharaan Nasional (NTMA) telah mengonfirmasi melakukan divestasi oleh ISIF dari portofolio ekuitas globalnya di perusahaan-perusahaan tertentu. “Saya telah diberitahu oleh (NTMA) bahwa mereka telah memutuskan untuk melakukan divestasi dari investasi portofolio global ISIF tertentu di perusahaan-perusahaan yang memiliki aktivitas tertentu di wilayah Palestina yang diduduki,” ujar McGrath dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan keputusan tersebut berkaitan dengan kepemilikan saham dengan nilai total 3,2 juta dolar AS (sekitar Rp50,7 miliar) pada enam perusahaan, mencakup bank terbesar Israel. Di antaranya Bank Hapoalim BM, Bank Leumi-le Israel BM, Israel Discount Bank, Mizrahi Tefahot Bank Ltd, First International Bank dan Remi Levi CN Stores.
Ia menyebutkan bahwa keputusan ini akan dilaksanakan "sesegera mungkin" dalam beberapa pekan ke depan. McGrath mengatakan dia diberi tahu bahwa ISIF akan terus meninjau penyelarasan investasi yang relevan dengan parameter investasi dan tujuan komersialnya.
Pada Maret, Irlandia bergabung dengan Spanyol, Malta dan Slovenia mengambil langkah pertama mengakui negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.