Senin 08 Apr 2024 17:17 WIB

Menhub Ungkap Tiga Titik Arus Mudik di Jalur Darat Butuh Penanganan Khusus

Ia menyoroti arus mudik di jalur darat yang membutuhkan penanganan khusus.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, khususnya TNI-Polri agar arus mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar. Namun ia menyoroti arus mudik di jalur darat yang membutuhkan penanganan khusus.

Menhub Budi menyebut ada tiga jalur yang perlu mendapatkan penanganan yang lebih fokus, yakni di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Pelabuhan Merak Banten, dan Pelabuhan Ketapang.

Baca Juga

"Nah darat satu tempat yang paling struggling seperti yang sudah saya sampaikan. Ada 3 tempat yaitu Cipali, Merak, lalu di Ketapang. Dari 3 itu, dua yang paling kita melakukannya dengan luar biasa," ujar Menhub Budi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin(8/4/2024).

Budi menyebut, kenaikan volume kendaraan pada tahun ini rata-rata mencapai 13 persen. Sementara di Jalan Tol Cipali bahkan mengalami kenaikan hingga 23 persen, namun diklaim tidak menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.

"Di Cipali sekalipun ada satu hari naik 23 persen tetap tidak terjadi kemacetan. Average, kenaikan tahun ini 13 persen. Kenaikan-kenaikan di sektor darat itu biasanya tidak lebih dari 5 persen, tahun ini kenaikan 13 persen dan satu hari 23 persen," jelasnya.

Sementara arus mudik di Pelabuhan Merak juga mendapatkan sorotan karena adanya kemacetan panjang akibat meningkatnya volume kendaraan menjelang Lebaran. Menhub juga menyinggung kemacetan terjadi karena ketidaktaatan masyarakat yang belum memiliki tiket saat akan melakukan penyeberangan di pelabuhan.

"Kalau di kereta api kan mereka beli tiket, dia datang 2 jam sebelumnya. Kalau ini ada yang belum (beli) tiket bahkan jalannya besok pagi, dia datang. Maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10km," jelasnya.

Untuk mengurai kemacetan, Kemenhub bersama Kemenko PMK dan TNI-Polri pun melakukan mitigasi. Salah satunya memberlakukan kebijakan tidak ada kegiatan pemuatan barang di Pelabuhan Bakauheni dan juga kegiatan bongkar barang di Pelabuhan Merak. Dengan demikian, kapal bisa mengangkut penumpang lebih cepat.

"Pagi masih belasan kilo lalu kita lakukan mitigasi bahwa kapal itu kalau di Bakauheni, tidak boleh muat sehingga dia bisa balik dan relatif cepat. Dan di sini tidak bongkar. Jadi cepat untuk menarik," ujarnya.

Selain itu, kapal yang digunakan di Pelabuhan Merak harus kapal yang lebih besar dan cepat, serta adanya tambahan dermaga. Hal inipun telah dilaporkannya ke Presiden Jokowi.

"Jadi issue-nya di Merak, satu diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Kedua memang harus ada tambahan dermaga. Kami sudah bahas dan lapor Pak Presiden. Pak ini butuh dermaga Pak presiden tambahin. Kapal juga harus tambah," kata dia.

Sedangkan untuk jalur kereta api, Budi menyebut telah berjalan baik. Menurutnya, perjalanan kereta api untuk arus mudik pada tahun ini sudah terkelola dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di stasiun.

"Mudik Lebaran ini ada 4,2 juta yang datang dan pergi. Penjualan tiket mudik sampai saat ini masih 99,98 persen, masih ada 2 persen lagi. Senen dan Pasar Turi adalah yang terbanyak," kata Menhub.

Lebih lanjut, Budi juga menyebut telah memaksimalkan armada pesawat untuk perjalanan udara. Ada 420 armada pesawat yang dikerahkan sehingga bisa meningkatkan jumlah penumpang dan juga menambah rute perjalanan.

"Artinya perjalanannya bertambah. Kita menambah, membuka lapangan terbang lebih sore dan lebih malam," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement