Kamis 11 Apr 2024 19:40 WIB

Jokowi tak Bertemu Megawati Lebaran Tahun Ini, Begini Penjelasan KSP

KSP sebut Presiden Jokowi tak temui Megawati di lebaran tahun ini karena kesibukan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Candi Borobudur. Selama libur lebaran 2024, operasional Candi Borobudur bertambah 1 jam.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Candi Borobudur. Selama libur lebaran 2024, operasional Candi Borobudur bertambah 1 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menjelaskan Presiden Joko Widodo tidak bersilaturrahmi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pada momentum lebaran Idul Fitri 1445 ini karena kesibukan masing-masing. Jokowi setelah merayakan Idul Fitri di istana negara kemarin, menurut Ngabalin bertolak ke Medan untuk menemui salah satu anaknya yakni Kahiyang Ayu.

“Kenapa tahun ini presiden tidak melakukan kunjungan silaturahmi atau halal Bu halal dengan Bu Mega ? Jawaban saya satu. Ini soal waktu,” kata Ngabalin, Kamis (11/4/2024).

Baca Juga

Ngabalin menyebut tidak ada anggota keluarga Jokowi yang sowan ke Megawati pada momen lebaran ini karena kebetulan tidak ada yang berada di Jakarta. Ngabalin menilai baik Jokowi maupun Megawati merupakan pemimpin-pemimpin yang tulus dan memberikan hal-hal terbaik buat bangsa. Sehingga bila terjadi pertemuan antara keduanya kata Ngabalin itu pasti bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Dalam situasi hari ini kita lebih melihat dalam perspektif lebih teduh, lebih tenang karena mereka memberikan yang terbaik demi kepentingan bangsa dan negara,” ucap Ngabalin.

Ngabalin menegaskan kunjungan Presiden Jokowi ke Medan hari ini adalah kunjungan pribadi untuk mengobati kerinduan terhadap anak, cucu hingga menantunya, Bobby Nasution.

"Jadi ketika saya di tanya, apakah ada hubungannya dengan pencalonan mas Bobby jadi cagub Sumut ?saya bilang jangan dulu dikait kaitkan ke sana, karena ini baru hari kedua bulan suci Ramadhan. Kita baru ada di bulan Syawal. Jadi mari kita lihat situasi ini dengan sejuk, dengan tenang. Pertama,karena tentu saja, rasa rindu, kangen bagi seorang eyang Kakung, eyang putri untuk anak cucu itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan," kata Ngabalin menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement