Kamis 11 Apr 2024 16:17 WIB

Cerita Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Kereta saat Lebaran

KAI memiliki ketentuan bagi ibu hamil yang menggunakan jasa kereta api.

Rep: M. Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
 Seorang aktivis menunjukkan pin kampanye gerakan moral bangku untuk ibu hamil kepada pengguna jasa kereta api di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/12). (Republika/Agung Fatma Putra)
Seorang aktivis menunjukkan pin kampanye gerakan moral bangku untuk ibu hamil kepada pengguna jasa kereta api di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/12). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil memberikan pertolongan cepat dan tepat terhadap penumpang ibu hamil yang kedapatan akan melahirkan saat menggunakan perjalanan kereta api. Penumpang atas nama Meliana yang sedang hamil tersebut didampingi oleh sang suami ingin mudik menggunakan KA Sembrani keberangkatan Rabu (10/4/2024) dengan relasi Bekasi - Cepu. 

Melalui Koordinasi yang solid antara petugas di lapangan dan Pusat Pengendali Pelayanan KAI, menjelang memasuki Stasiun Tegal, penumpang KA Sembrani yang Bernama Meliana merasakan sakit pada perutnya, selanjutnya petugas KA Sembrani dengan dibantu oleh penumpang lain yang berprofesi dokter anak di Rumah Sakit Kariadi Semarang bernama Rina Pratiwi dan bidan Puskesmas Senen Jakarta bernama Feni Wulandari, memberikan pertolongan awal kepada Sang Ibu. 

Baca Juga

Kemudian penumpang Sang Ibu tersebut dibawa ke Poskes Tegal dan dirujuk ke Rumah Sakit Islam Harapan Anda – Tegal. Berkat kesigapan dan kesiapan seluruh unsur petugas Kesehatan, akhirnya Bayi berjenis kelamin laki -laki berhasil dilahirkan secara normal.

“Atas kejadian tersebut KAI memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang telah membantu ibu yang sedang dalam proses melahirkan di kereta api serta tim KAI yang memberikan responsif untuk membantu,” kata VP Public Relation KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/4/2024)

Joni melanjutkan, KAI memiliki ketentuan bagi ibu hamil yang menggunakan jasa kereta api. Bagi penumpang yang hamil 14 s.d 28 minggu wajib untuk didampingi 1 penumpang dewasa. Adapun jika di luar usia kehamilan 14 s.d 28 minggu, wajib menyertakan keterangan dokter kandungan/bidan yang menyatakan: Usia kehamilan pada saat pemeriksaan, Kandungan dalam keadaan sehat, Tidak ada kelainan dalam kandungan, dan Wajib didampingi oleh minimal 1 orang pendamping dewasa.

"Bagi ibu hamil jika ingin melakukan perjalanan sekiranya untuk melaporkan kondisinya kepada saat boarding atau paling tidak membawa surat keterangan dari dokter agar tim dari KAI bisa memprioritaskan keselamatannya," ucap Joni.

Joni menyampaikan imbauan tersebut bertujuan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bagi ibu hamil selama dalam perjalanan kereta api, dan apabila membutuhkan bantuan atau pertolongan segera hubungi Kondektur yang bertugas yang nomor teleponnya dipasang di ujung depan setiap kabin kereta.

“Pada periode Angkutan Lebaran ini, KAI telah menyiapkan Posko Kesehatan dan bekerja sama dengan rumah sakit yang dekat dengan stasiun. Hal ini menjadi wujud kesiapan KAI dalam menghadirkan layanan yang sehat, aman, dan nyaman. KAI berkomitmen untuk mewujudkan Mudik Ceria Penuh Makna pada masa Angkutan Lebaran 2024,” ucap Joni.

Sejak berlangsungnya angkutan lebaran dari 31 Maret (H-10) sampai saat ini, lanjut Joni, masyarakat telah menggunakan angkutan Kereta Api Jarak Jauh yang biasa dipakai untuk arus mudik dan balik   sebanyak 2.981.729 penumpang. Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan masih berlangsungnya masa arus mudik lebaran.

 

Berikut daftar KA-KA Jarak Jauh favorit untuk periode Angkutan Lebaran:

1. KA Airlangga relasi Pasarsenen - Surabaya Pasar Turi (PP) 

2. KA Joglosemarkerto relasi melingkar Jawa Tengah

3. KA Pasundan relasi Kiaracondong - Surabaya Gubeng (PP)

4. KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan - Ketapang (PP)

5. KA Bengawan relasi Pasarsenen - Purwosari (PP) 

6. KA Kahuripan relasi Kiaracondong - Blitar (PP) 

7. KA Matarmaja relasi Pasarsenen - Malang (PP) 

8. KA Jayakarta relasi Pasarsenen - Surabaya Gubeng (PP) 

9. KA Kertajaya relasi Pasarsenenen - Surabaya Pasarturi  (PP) 

10. KA Serayu relasi Pasarsenen - Purwokerto (PP)

 

10 Stasiun Keberangkatan Terpadat

1. Pasarsenen

2. Gambir

3. Surabaya Pasarturi

4. Surabaya Gubeng

5. Solo Balapan

6. Bandung

7. Malang

8. Semarang Tawang Bank Jateng

9. Ketapang

10. Purwokerto 

 

10 Stasiun Tujuan Terpadat

1. Pasarsenen

2. Gambir

3. Surabaya Pasarturi

4. Surabaya Gubeng

5. Semarang Tawang Bank Jateng

6. Bandung 

7. Solo Balapan

8. Malang

9. Ketapang

10. Purwokerto

 

10 Relasi Terpadat

1. Surabaya Pasarturi - Pasarsenen

2. Pasarsenen - Surabaya Pasarturi 

3. Malang - Pasarsenen

4. Pasarsenen - Malang 

5. Kiaracondong - Surabaya Gubeng

6. Surabaya Gubeng - Kiaracondong

7. Blitar - Pasarsenen

8. Pasarsenen - Blitar

9. Lempuyangan - Pasarsenen

10. Solo Balapan - Semarang Tawang Bank Jateng 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement