Sabtu 13 Apr 2024 19:19 WIB

Jasa Marga: Ratusan Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek.

Sejumlah kendaraan pemudik memperlambat laju kendaraanya saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kendaraan pemudik memperlambat laju kendaraanya saat memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 471.794 kendaraan kembali ke Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) pada Rabu-Jumat (10-12 April 2024) melalui empat Gerbang Tol (GT) Utama yakni GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikatama dan GT Kahurip.

"Jumlah kendaraan yang kembali ke Jabotabek tersebut baru mencapai 25,2 persen dari prediksi arus balik sebesar 1,86 juta kendaraan pada periode H1 s.d H+7 Hari Raya Idul Fitri 1445H melalui empat gerbang tol utama tersebut," kata Marketing and Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Faiza Riani dalam keterangan tertulis di Semarang, Sabtu (13/4/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan total volume lalin yang kembali ke wilayah Jabotabek ini meningkat 20,4 persen jika dibandingkan lalin normal dengan total 391.796 kendaraan.

"Jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023, total volume lalin ini lebih rendah 6,9 persen dengan total 506.646 kendaraan," kata dia.

Sementara itu, lanjutnya untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari tiga arah yaitu dengan mayoritas sebanyak 225.882 kendaraan atau 47,9 persen dari arah Timur Trans Jawa dan Bandung.

Kemudian 137.738 kendaraan atau 29,2 persen dari arah Barat (Merak), dan 108.174 kendaraan atau 22,9 persen dari arah Selatan atau Puncak. Faiza mengimbau masyarakat yang saat ini masih berada di kampung halaman untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek.

Menurut dia, periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek jika dibandingkan dengan arus mudik dengan puncaknya diprediksi akan terjadi pada Senin,15 April 2024.

“Untuk itu, kami imbau masyarakat untuk bisa kembali lebih cepat sebelum waktu yang diprediksi menjadi puncak arus balik atau bagi yang memiliki kelonggaran waktu, untuk menunda setelah prediksi arus balik puncak," kata dia.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement