Ahad 14 Apr 2024 17:42 WIB

Netanyahu Berjanji akan Menang Seusai Kena Serangan Balasan dari Iran

Ketegangan Iran-Israel diperkirakan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat menelepon Presiden AS Joe Biden setelah serangan Iran ke Israel pada Ahad (14/4/2024).
Foto: X
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat menelepon Presiden AS Joe Biden setelah serangan Iran ke Israel pada Ahad (14/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan meraih kemenangan setelah militernya mengatakan menembak jatuh sebagian besar dari 300 drone dan rudal yang diluncurkan Iran. Ketegangan Iran-Israel ini diperkirakan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.

Iran membalas serangan udara Israel ke komplek diplomasi Iran di Suriah yang menewaskan tujuh perwira termasuk dua jenderal Garda Revolusi pada 1 April lalu. Iran biasanya mengandalkan proksi-proksinya untuk menyerang target-target Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina di Gaza.

Baca Juga

"Kami menghalau, kami memblokir, bersama-sama kami akan menang," kata Netanyahu dalam unggahannya di media sosial X, Ahad (14/4/2024).

Militer Israel mengatakan angkatan bersenjata mereka menembak jatuh 99 persen drone dan rudal Iran dan sedang membahas opsi berikutnya. Stasiun televisi 12 Israel mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan akan ada "respons signifikan" atas serangan ini.

Serangan Israel ke Gaza usai serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu meningkatkan ketegangan di kawasan. Konflik juga meluas ke Lebanon, Suriah, Yaman dan Irak.

Sejak Israel menyerang Gaza pada Oktober lalu Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran juga baku tembak dengan Israel di perbatasan. Houthi yang menguasai banyak wilayah di Yaman dan juga didukung Iran menggelar serangan ke kapal-kapal komersial yang memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah.  

Kini bentrokan-bentrokan tersebut mengancam berubah menjadi konflik terbuka yang membawa Iran dan sekutu-sekutu regionalnya berperang melawan Israel dan berhadapan dengan Amerika Serikat (AS) sekutu utama Israel. Mesir, salah satu kekuatan berpengaruh di kawasan meminta pihak-pihak terkait "menahan diri."

Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, menyebut tindakan Iran "sangat gawat." Ia mengatakan tindakan tersebut "mendorong kawasan ini menuju eskalasi".

Hagari mengatakan Iran meluncurkan puluhan rudal darat-ke-darat ke Israel, termasuk lebih dari 10 rudal jelajah, dan sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel. Ia menambahkan serangan Iran menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer Israel.

Militer Israel mengatakan mereka tidak menyarankan warga untuk bersiap-siap berlindung, merevisi peringatan sebelumnya sebagai tanda berakhirnya ancaman.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement