REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hari kiamat pasti akan datang karena merupakan janji Allah SWT yang termaktub di dalam Alquran. Namun kapan hari penghakiman itu tiba, ini merupakan rahasia Allah SWT yang tidak ada seorang makhluk pun mengetahuinya, bahkan Rasulullah SAW dan para malaikat pun tidak tahu.
Pada hari kiamat nanti, semua pintu ampunan telah ditutup. Tidak ada orang tua, anak, dan saudara, semua sibuk menyelamatkan diri tanpa sempat melihat sekitarnya.
Beruntunglah mereka-mereka yang dipandang oleh Allah SWT pada hari kiamat nanti. Sebab ada sebagian golongan yang bahkan Allah SWT enggan untuk melihat mereka.
Berikut ini dikutip dari buku Para Musuh Allah karya Rizem Aizid, ada empat cara agar tidak dimusuhi Allah SWT di hari kiamat dan agar Allah SWT tidak mengabaikan kita saat hari kiamat itu tiba.
Pertama, bertobat
Cara pertama dan paling utama agar setiap muslim terhindar dari murka Allah SWT. dan tidak lagi dicap sebagai musuh-Nya pada hari kiamat adalah dengan bertaubat memohon ampunan-Nya.
Menurut kaum sufi, taubat memiliki tiga pengertian. Pertama, meninggalkan segala kemaksiatan dan melakukan kebajikan secara terus-menerus.
Kedua, keluar dari kejahatan dan memasuki kebaikan karena takut kepada murka Allah SWT. Dan ketiga, terus-menerus bertobat meskipun sudah merasa tidak berbuat dosa lagi.
Tobat sesungguhnya tidak sebatas mengucapkan kalimat istighfar, karena sebanyak apa pun seseorang mengucapkan kalimat istighfar, kalau setelah itu mengulangi perbuatan dosanya, maka dia belum dikatakan bertobat.
Selain mengucapkan kalimat istighfar, jalan lain yang dapat mengantarkan seseorang ke jalan tobat adalah melakukan shalat sunnah Taubat.
Shalat sunnah Taubat tersebut harus dilakukan dengan kesadaran diri untuk tidak lagi mengulangi perbuatan dosa yang sama ataupun perbuatan dosa yang baru.
Bertobat harus dilakukan sesegera mungkin setelah menyadari perbuatan dosanya, ini merupakan salah satu syarat tobat. Tobat juga harus dilakukan sebelum ajal menjemput karena ketika ajal sudah tiba, maka tobat tersebut akan sia-sia.
Allah SWT berfirman tentang pentingnya menyegerakan tobat dalam Alquran:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
"Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih." (QS AnNisa ayat 18).
Kedua, mengingat Allah SWT
Adapun cara kedua yang harus dilakukan Muslim agar terbebas dari golongan orang yang dimusuhi Allah SWT pada hari kiamat adalah mengingat-Nya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengingat Allah SWT adalah melalui dzikir.
Berdzikir dapat dilakukan dengan mengingat kebesaran-Nya, menyebut nama-Nya serta mensyukuri nikmat-Nya. Allah SWT berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS Al Baqarah ayat 152).
Dalam firman Allah SWT tersebut terdapat perintah ingatlah. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa mengingat-Nya.
Sebagai balasan bagi hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya, Dia pun akan mengingat hamba-Nya tersebut. Sedangkan, hamba yang mendapatkan perhatian khusus dari-Nya jelas akan beruntung hidupnya.