Selasa 16 Apr 2024 21:30 WIB

Tuchel Sebut Pengalaman Saja tak Cukup untuk Munchen Singkirkan Arsenal di Liga Champions

Munchen terakhir kali menjuarai Liga Champions pada 2020.

Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel
Foto: EPA-EFE/ANNA SZILAGYI
Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayern Munchen memiliki sedikit keunggulan atas Arsenal di Liga Champions dari sisi pengalaman. Namun, sejarah kaya yang diisi dengan trofi saja tidak cukup. Munchen masih harus dalam kondisi terbaik untuk mengalahkan Arsenal, kata pelatih Thomas Tuchel menjelang duel leg kedua perempat final di Allianz Arena, Kamis (18/4/2024) dini hari WIB.

Bayern belum pernah melangkah lebih jauh dari perempat final sejak menjuarai gelar keenam Liga Champions pada 2020, sementara Arsenal belum pernah meraih mahkota.

Baca Juga

Dengan hasil imbang 2-2 di leg kedua, tekanan akan berada di tangan tim asuhan Tuchel di Allianz Arena. Namun, karena Liga Champions jadi satu-satunya kesempatan meraih trofi musim ini, Munchen dipastikan akan mati-matian.

"Kami memiliki sedikit keuntungan jika melihat pengalaman kami di kompetisi ini. Namun untuk mengubahnya menjadi keuntungan yang nyata, Anda juga membutuhkan performa terbaik. Kami siap memberikan semua yang kami miliki," kata Tuchel kepada wartawan pada konferensi pers Selasa (16/4/2024).

Ia mengatakan Munchen akan membutuhkan segalanya lagi. Die Bavarian akan membutuhkan semangat dan disiplin taktis yang sama seperti pada leg pertama di London. 

Ia menegaskan, Munchen sangat ingin memenangi pertandingan ini. Sebab, ini akan sangat penting bagi setiap penggemar klub kaya Jerman itu setelah gagal di kompetisi domestik oleh kedigdayaan Bayer Leverkusen.

"Arsenal memainkan gaya sepak bola yang sangat atraktif di level tertinggi. Kami bermain dengan baik pada leg pertama, tetapi kami baru setengah jalan dalam pertandingan ini. Kami membutuhkan segalanya lagi dan berharap bermain di kandang sendiri akan memberikan dorongan yang kami butuhkan," kata Tuchel.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement