Kamis 18 Apr 2024 00:32 WIB

Keutamaan Bershalawat kepada Nabi Muhammad

Allah dan malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi bershalawat.
Foto: Antara/Siswowidodo
Ilustrasi bershalawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam merupakan salah satu praktik penting dalam agama Islam yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. 

Pentingnya bershalawat tidak hanya karena kewajiban yang diamanahkan oleh Allah SWT, tetapi juga karena tanda cinta, penghormatan, dan pengakuan atas keutamaan Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir Allah SWT kepada umat manusia.

Baca Juga

Umat Muslim harus mengetahui bahwa bershalawat merupakan salah satu perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surat Al-Ahzab ayat 56, yang berbunyi:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab: 56). 

Berikut keutamaan shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Pertama, ditinggikan derajatnya serta dihapus dosa-dosanya

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak). (HR an-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Hibban, dan al-Hakim). 

Kedua, mendapat syafaat pada hari kiamat

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِي الوَسِيْلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ

Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafaat pada hari kiamat nanti.

Ketiga, mendapat kesempatan untuk dekat dengan Nabi Muhammad ketika hari kiamat

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement