Rabu 17 Apr 2024 16:59 WIB

Hadits Ungkap 70 Ribu Yahudi Sertai Dajjal Keluar dari Asbahan Iran, Benarkah Demikian?

Ulama berbeda pendapat tentang tafsir hadits 70 ribu Yahudi

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Yahudi. Ulama berbeda pendapat tentang tafsir hadits 70 ribu Yahudi
Foto: Reuters/Ronen Zvulun
Ilustrasi Yahudi. Ulama berbeda pendapat tentang tafsir hadits 70 ribu Yahudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dijelaskan, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Dajjal diikuti Yahudi Ashbahan sebanyak 70 ribu dan mengenakan jubah. 

حَدَّثَنَا مَنْصُورُ بْنُ أَبِي مُزَاحِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ إِسْحَققَ بْننِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَمِّهِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ 

Baca Juga

“Telah menceritakan kepada kami Manhsur bin Abu Muzahim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah dari Al Auza'i dari Ishaq bin Abdullah dari pamannya, Anas bin Malik berkata Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal diikuti Yahudi Asbahan sebanyak 70 ribu, mereka mengenakan jubah hijau.” (HR Imam Muslim).

Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta, Ustadz Dr Ahmad Ubaidi Hasbillah menjelaskan, para ulama hadits klasik memahami Yahudi Asbahan secara literal. 

Yaitu, orang-orang Yahudi yang tinggal di wilayah Asbahan tersebut. Tetapi mereka memberi penekanan bahwa itu bukan berarti semua orang Asbahan adalah Yahudi.

"Bilangan 70 ribu yang ada di hadis itu bukan berarti bilangan yang pasti, dalam artian benar-benar 70 ribu sehingga menuntut adanya sensus," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (17/4/2024)

Dia menjelaskan, beberapa wacana belakangan ini memang cenderung mengarah ke sana. Mengaitkan jumlah Yahudi Asbahan saat ini apakah sudah mencapai 70 ribu, lalu dikaitkan dengan hadis tersebut.

Imam Abu Nuaim Al Asbahani, ulama asli Asbahan yang menulis buku sejarah Asbahan (Tarikh Asbahan) pernah menyinggung masalah ini.

قال أبو نعيم في تاريخ أصبهان: كانت اليهودية من جملة قرى أصبهان, وإنما سميت اليهودية لأنها كانت تختص بسكنى اليهود. قال: ولم تزل على ذلك إلى أن مصرها أيوب بن زياد أمير مصر في زمن المهدي بن المنصور فسكنها المسلمون وبقيت لليهود منها قطعة منفردة. وأما ما أخرجه مسلم عن أبي هريرة مرفوعاً قال: يتبع الدجال سبعون ألفا من يهود أصبهان، فلعلها كانت يهودية أصبهان يريد البلد المذكور, لا أن المراد جميع أهل أصبهان يهود وأن القدر الذي يتبع الدجال منهم سبعون ألفا.

Asbahan dan Yahudi disebut di situ karena saat itu di beberapa desa di Asbahan memang dikenal berpenduduk Yahudi. Lebih khusus lagi di Asbahan memang dulu pernah dikenal sebagai daerah yang punya perkampungan khusus Yahudi. 

"Itu berlangsung cukup lama, sampai masa Khalifah Al Mahdi bin Al Manshur. Sejak itu keberadaan orang Yahudi semakin tergeser dan tinggal tersisa beberapa bagian wilayah saja," kata Ustadz Ubaidi.

Ustadz Ubaidi menerangkan, Imam Abu Nuaim Al Asbahani menduga kuat tapi tidak sampai memastikan, bahwa Yahudi Asbahan yang dimaksud dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim itu boleh jadi memang Yahudi yang tinggal di daerah tersebut. 

Yaqut Al Humawi, Penulis Mu'jam al-Buldan (Ensiklopedi Negara-Negara) menyebut bahwa Asbahan ini punya sejarah panjang antara Yahudi, Majusi, dan Islam. Lokasinya pun sempat ada perubahan nama pada masanya.

"Beberapa ulama menyebutkan bahwa nama Asbahan itu dulu adalah nama untuk dua kota yang berbeda secara geografis. Satu (sebuah kota) di Irak dan satu lagi (sebuah kota) di Persia (Iran)," jelas Ustadz Ubaidi.

Ustadz Ubaidi menegaskan...

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement