Rabu 17 Apr 2024 18:18 WIB

Selain Soal Dikerjai Wasit Saat Vs Qatar, PSSI Juga Adukan Hal Janggal Ini ke AFC

Bus timnas U-23 dibawa berputar-putar.

Bek Timnas Indonesia U-23, Muhammad Ferrari (tengah), melepaskan sundulan saat menghadapi tuan rumah Qatar pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Senin (15/4/2024). Indonesia kalah dengan skor 0-2. Gol Qatar dicetak Khaled Ali dari titik putih di menit ke-43 dan tendangan bebas Ahmed Al Rawi menit ke-54. Pada laga itu dua pemain Indonesia Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta mendapat kartu merah dari wasit.
Foto: Dok PSSI
Bek Timnas Indonesia U-23, Muhammad Ferrari (tengah), melepaskan sundulan saat menghadapi tuan rumah Qatar pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Senin (15/4/2024). Indonesia kalah dengan skor 0-2. Gol Qatar dicetak Khaled Ali dari titik putih di menit ke-43 dan tendangan bebas Ahmed Al Rawi menit ke-54. Pada laga itu dua pemain Indonesia Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta mendapat kartu merah dari wasit.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Timnas Indonesia U-23 melalui manajer tim Endri Erawan resmi melayangkan protes ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas kepemimpinan wasit pada laga yang berakhir dengan kekalahan 0-2 Merah Putih dari Qatar pada partai pembuka Grup A Piala Asia U-23 2024 Qatar di Stadion Jassim bin Hamad, Senin (15/4/2024) lalu.

Protes ini dilayangkan karena banyaknya keputusan kontroversial kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assitent referee (VAR), Sivakorn Pu-Udom yang merugikan Indonesia.

Baca Juga

"Tentu kita semua kecewa dengan kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit VAR, Sivakorn Pu-Udom yang semua bisa melihat bahwa mereka banyak memberikan keputusan-keputusan yang merugikan untuk Indonesia,” kata Endri, dilansir dari laman resmi PSSI, Rabu (17/4/2024). 

“Setelah pertandingan, mewakili tim kami resmi protes kepada AFC terkait keputusan-keputusan mereka," tambahnya.

Endri sadar bahwa protes ini tak dapat merubah hasil pertandingan. Namun, ia mengatakan setidaknya atas protes ini keputusan wasit-wasit yang memimpin laga Piala Asia U-23 2024 ke depannya akan berjalan lebih baik.

“Kita tahu protes ini tidak akan mengubah hasil pertandingan. Namun setidaknya untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya di ajang bergengsi Piala Asia U-23 2024 ini para wasit/perangkat pertandingan bisa lebih baik lagi dalam mengambil keputusan yang tidak merugikan tim U-23 Indonesia," tambah pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.

Selain soal kinerja wasit, pada laga hari ini tim U-23 Indonesia juga merasa dikerjai atau dibuat tidak nyaman saat berangkat ke stadion dari hotel jelang laga tersebut.

"Ya ada kejadian yang kita sayangkan yakni bus tim Indonesia saat dari hotel menuju stadion tempat pertandingan kita dilewatkan jalan yang jauh dan berputar-putar (di luar jalur normal). Alhasil, kita satu tim telat memasuki stadion hampir 20 menit, harusnya hanya 8-10 menit dari hotel ke stadion. Karena biasanya dan sesuai regulasi kita datang ke stadion yakni 90 menit sebelum kick off,” katanya.

“Entah hal ini siapa yang salah, yang jelas kita juga laporkan ke AFC, karena membuat kami semua rugi waktu dan tidak nyaman," tukasnya.

Dengan kekalahan dari tuan rumah Qatar, maka saat ini Indonesia berada di posisi buncit dengan tanpa meraih poin dan selisih gol minus dua.

Garuda Muda selanjutnya akan melawan Australia di Stadion Abdullah bin Khalifa, besok Kamis (18/4/2024) pukul 20.00 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement