Rabu 17 Apr 2024 22:46 WIB

Kehebatan Panah Umat Islam dalam Peperangan Bersejarah dan Rahasia Sunnah Rasulullah SAW

Persenjataan umat Islam turut mendukung kemenangan peperangan

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi panahan. Persenjataan umat Islam turut mendukung kemenangan peperangan
Foto: Dok Republika
Ilustrasi panahan. Persenjataan umat Islam turut mendukung kemenangan peperangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Risalah kemiliteran berbahasa Arab mencatat, pasukan militer Muslim sempat meraih dua kesuksesan terbesar dalam sejarah peradaban Islam.

Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya bertajuk Islamic Technology: An Illustrated History mengungkapkan, sebelum  Dinasti Usmani Turki menjadi adikuasa dunia, tentara Muslim di era kejayaan Islam sempat meraih dua kemenangan terbesar dalam sejarah, yakni penaklukan Arab pada abad ke-7 M atau abad satu Hijriah  serta kemenangan pasukan tentara Dinasti Ayyubiya dan Mamluk pada abad ke-12 dan ke-7 M.

Baca Juga

Salah satu faktor penting yang membuat pasukan tentara Muslim begitu kuat dan hebat, karena ditopang dengan persenjataan yang lengkap dan canggih pada zamannya seperti pedang, tombak, panah, perisai dan tongkat kebesaran.

Para pembesar Muslim, banyak menggunakan panah, dan mereka sangat handal menggunakannya. Berkat keandalannya dalam membidik dan memanah, mereka pun menjadi tersohor. Dalam dunia Islam, papar al-Hassan, mereka yang menggunakan panah dalam perang mendapatkan penghormatan tinggi.

Tak hanya itu,  para perajin panah, busur dan perlengkapan penunjangnya juga sangat dihormati. "Inilah yang membedakan seni memanah Islam dengan Barat," kata al-Hassan dan Hill.

Menurut al-Hassan, Pasukan Muslim menggunakan dua jenis panah, yakni panah kayu dan panah komposit. Panah komposit merupakan tipe standar dalam ketentaraan Muslim sejak awal penaklukan hingga masa Renesans dan seterusnya. Panah jenis ini mempunyai sejarah yang panjang dan telah dikenal sejak zaman Mesir Kuno.

Al-Hassan memperkirakan, senjata ini menyusup ke gudang senjata Islam pada saat penaklukan Sassaniyyah Iran. Bentuk panah selalu berubah seiring dengan waktu dan perubahan daerah pembuatan, namun panah komposit Mamluk Syria pada abad ke-14 M merupakan jenis panah paling umum yang digunakan sebagai senjata ampuh pasukan kerajaan Ayyubiyah dan Mamluk.

Sebelum ditemukannya senjata api, panah merupakan alat perang yang sangat berguna dan dijamin sangat mematikan. Untuk itu, dibutuhkan keterampilan dalam pembuatannya. Dalam panah terdapat busur yang terdiri dari bagian inti yang terbuat dari kayu, diperkuat dengan tanduk pada sisi yang menghadap ke pemanah dan lapisan luarnya terbuat dari tali urat.

Busur memiliki sifat refleks, yakni arah lengkungannya sebelum direnggangkan berlawan dengan arahnya setelah peregangan. Ketika diikat, busur itu secara langsung mendapat tekanan dari tali urat dan tanduk sehingga menambah tenaga cukup besar pada senjata itu. Sedangkan senar busur biasanya terbuat dari sutra.

Menurut al-Hassan dan Hill, pada era keemasan Islam anak panah  terbuat dari buluh atau kayu. Namun, bahan buluhlah yang paling banyak disukai. Bagian kepalanya dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran tergantung tujuan penggunaan. Sedangkan bagian ekor, biasanya dibuat cukup kecil untuk mengurangi gesekan dengan udara, yang terbuat dari bulu burung pemangsa seperti elang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement