Kamis 18 Apr 2024 04:52 WIB

Israel Akui Ribuan Tentaranya Terluka dan Alami Gangguan Psikologis

7.209 tentara Israel telah menerima perawatan medis sejak 7 Oktober 2023

Militer Israel mengakui sekitar 7.209 tentaranya telah menderita luka-luka sejak Operasi Badai Al Aqsa, menurut laporan kantor berita Hamas Palestina, Shehab, pada Rabu (17/4/2024).
Foto: EPA-EFE/Abir Sultan
Militer Israel mengakui sekitar 7.209 tentaranya telah menderita luka-luka sejak Operasi Badai Al Aqsa, menurut laporan kantor berita Hamas Palestina, Shehab, pada Rabu (17/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Militer Israel mengakui sekitar 7.209 tentaranya telah menderita luka-luka sejak Operasi Badai Al Aqsa, menurut laporan kantor berita Hamas Palestina, Shehab, pada Rabu (17/4/2024). Kementerian Perang Israel mengonfirmasi bahwa 7.209 tentara telah menerima perawatan medis sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan tersebut.

Kementerian itu juga melaporkan bahwa sekitar 30 persen dari mereka yang terluka menderita masalah psikologis dalam enam bulan terakhir.

Baca Juga

Angka statistik itu muncul ketika sejumlah media Israel melaporkan adanya sensor terhadap jumlah tentara Israel yang menjadi korban perang di Gaza.

Stasiun TV Channel 12 milik pemerintah Israel sebelumnya melaporkan bahwa pihak militer meminta rumah-rumah sakit untuk tidak mengungkapkan jumlah korban sebelum berkoordinasi dengan mereka.

Sejak 7 Oktober, tentara Israel telah mendirikan dua pusat kesehatan mental di bagian selatan negara tersebut. Militer Israel menyediakan hotline khusus yang dapat digunakan tentara untuk mengakses psikolog dan psikiater. Setelah mendapatkan perawatan psikologis yang ditentukan oleh otoritas medis tentara, mereka segera bergabung kembali untuk melaksanakan tugas militernya di Gaza.

Serangan-serangan Israel sejak 7 Oktober lalu telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih dan obat-obatan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement