REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fans bitcoin tengah menghitung mundur momen empat tahunan halving yang akan terjadi pada Jumat (19/4/2024) ini.
Bitcoin halving jadi agenda yang dinantikan para trader kripto dimana jumlah bitcoin akan dipecah separuhnya. Dengan begitu, nilai aset kripto terfavorit di dunia itu akan lebih 'terjangkau'.
Momen halving ini sudah dimuat dalam buku putih bitcoin sebagaimana dikodekan oleh kreatornya, Satoshi Nakamoto.
"Bitcoin halving merupakan salah satu hajatan terbesar industri kripto tahun ini," Global Head of Research di WisdomTree, Chris Gannatti, dilansir Reuters, Jumat (19/4/2024).
Berdasarkan waktu hitung mundur CoinGecko, bitcoin halving akan terjadi pada awal pada Sabtu (20/4/2024) dini hari waktu GMT.
Bagi sebagian investor, halving akan makin menggarisbawahi bitcoin sebagai aset denga jumlah terbatas. Seperti diketahui, kreator bitcoin -- Satoshi Nakamoto -- hanya menyebar 21 juta unit bitcoin untuk ditambang. Sementara bagi mereka yang skeptis, momen halving tak jauh beda dengan perubahan teknis saja yang kemudian dipanas-panasi para spekulan untuk mengerek harga bitcoin.
Bagi para penambang, halving membuat bitcoin milik mereka bertambah banyak. Dengan begitu, mereka punya lebih banyak aset kripto untuk 'diputar' di pasar.
Harga bitcoin mencapai level tertinggi dalam sejarah (all time high/ ATH) di level 73.803 dolar AS atau sekitar Rp 1,1 miliar per unit pada Maret 2024 lalu. Bitcoin makin dapat sorotan setelah Komisi Bursa dan Sekuritas Amerika Serikat (SEC) menyetujui ETF Bitcoin spot pada Januari 2024.
Sejuah ini, bitcoin sudah mengalami tiga kali halving yakni pada 2012, 2016, dan 2020. Dari yang telah terjadi, menjelang momen halving, para fans yakin harga bitcoin naik. Namun, beberapa analis seperti JP Morgan berpandangan skeptis soal itu.