Kamis 25 Apr 2024 16:45 WIB

Coding dengan Generative AI Mudahkan Programmer Kembangkan Website dan Aplikasi

Indonesia sampai saat ini masih disebut kekurangan programer atau developer.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Tangan sedang mengetik di keyboard komputer (ilustrasi)
Foto: VOA
Tangan sedang mengetik di keyboard komputer (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sampai saat ini masih disebut kekurangan programer atau developer. Tetapi generative artificial intelligence (Gen AI) telah memudahkan kehidupan manusia, salah satunya dalam merumuskan coding bagi para programer atau developer yang sedang mengembangkan website dan aplikasi.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), hanya 20 persen dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Informasi dan Komputer (TIK). Sementara Indonesia masih membutuhkan sembilan juta ahli IT lagi.

Baca Juga

CEO dan Founder PT Innovation Cloud Services (ICS) Compute, sebuah perusahaan sistem integrasi yang berfokus pada cloud solution, Budhi Wibawa mengatakan, dengan teknologi Gen AI, para programmer bisa merumuskan coding terhadap suatu website atau aplikasi. Bahkan ini akan sangat memudahkan bagi programmer pemula.

“Saya setuju bahwa Gen AI tidak akan menggantikan posisi kita, tetapi justru membantu kita mengerjakan hal-hal rutinitas,” ujar Budhi dalam peluncuran Redpumpkin AI di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Seperti halnya Gen AI bagi programmer atau developer, misalnya ketika ada UMKM yang ingin mengembangkan website atau aplikasi maka cukup merekrut seorang programmer. Kemudian menggunakan Gen AI seperti Redpumpkin AI, maka sudah bisa membuat berbagai coding.

Pendaftaran user Redpumpkin AI hanya 29 dollar AS (Rp 450 ribu) per user per bulan. “Saya beri contoh, ada restoran yang memiliki dua menu paling laku, lalu ingin meletakkan menu itu di paling atas sebagai rekomendasi. Itu perlu coding sendiri dan cukup memakai ini,” papar Budhi.

Ia menjelaskan, teknologi Gen AI dapat diperintah untuk menghasilkan berbagai kode program yang sesuai dengan konteks yang sedang dikerjakan oleh programer. Teknologi Gen AI ini juga mendukung berbagai bahasa pemrogaman seperti Phyton, Nodejs, PHP, Golang.

Aplikasi Gen AI yang gratis dan bisa diakses secara bebas oleh masyarakat, biasanya memiliki permasalahan seperti privasi atau kerahasiaan dan toxicity atau ancaman berbasis siber. “Ancaman ini cukup menjadi hambatan dalam bekerja khususnya bagi para programmer di industri yang memiliki regulasi Compliance dan Security,” kata dia.

Sementara software AI yang bernama Redpumpkin AI Coding Assistant regional Jakarta ini dibuka untuk membantu para programer lokal, agar dapat berkarya lebih efektif dan comply terhadap aturan yang ada. “Hasil kolaborasi ini juga menjadi bukti keseriusan kami dalam mengadopsi Gen AI ke dalam portfolio yang kami miliki,” kata Budhi.

Coding dengan Gen AI dapat meningkatkan....

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement