Jumat 26 Apr 2024 10:15 WIB

Maroko Kutuk Serbuan Ekstremis Yahudi ke Masjid Al Aqsa

Apa yang dilakukan penjajah Israel provokatif dan melanggar kesucian Masjid Al Aqsa.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
 Ratusan pemukim Yahudi yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menggeruduk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem
Foto: AP
Ratusan pemukim Yahudi yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menggeruduk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Maroko mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh pemukim ilegal Israel yang merayakan Paskah Yahudi pada Kamis (25/4/2024). Apa yang dilakukan penjajah Israel provokatif dan melanggar kesucian Masjid Al Aqsa.

“Maroko mengecam keras terhadap penyerangan ke halaman Masjid Al-Aqsa yang diberkahi oleh beberapa ekstremis dan pengikut mereka, dan keterlibatan mereka dalam praktik provokatif yang melanggar kesuciannya,” kata Kementerian Luar Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga

Pernyataan tersebut menegaskan kembali penolakan kerajaan Maroko terhadap tindakan apa pun yang mengubah status hukum dan sejarah Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, termasuk Masjid Al-Aqsa.

Kementerian tersebut mengatakan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas yang adil dan menyeluruh di kawasan memerlukan pembentukan negara Palestina merdeka di sepanjang perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Ini mengikuti solusi dua negara yang diakui secara internasional.

Sebelumnya, pada Kamis, setidaknya 1.679 pemukim ilegal Israel secara berkelompok memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa untuk merayakan hari raya Paskah Yahudi, kata Otoritas Wakaf Islam di Yerusalem.

Pihak berwenang menambahkan bahwa serangan pemukim terjadi di bawah tindakan ketat dan pembatasan masuknya jamaah Muslim oleh polisi pendudukan.

Sejak Paskah selama seminggu dimulai pada Senin malam, ratusan pemukim ilegal menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa setiap hari di bawah penjagaan ketat polisi, menyebabkan ketegangan parah di berbagai bagian Kota Tua Yerusalem.

Paskah, yang memperingati eksodus umat Israel dari Mesir pada masa Nabi Musa, dianggap sebagai salah satu hari raya terpenting dalam kalender agama Yahudi. Sejak 2003, Israel telah mengizinkan pemukim ilegal memasuki kompleks konflik hampir setiap hari kecuali pada hari Jumat dan Sabtu.

Palestina juga menuduh Israel mengambil tindakan Yahudisasi Yerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa, dalam upaya untuk menghapus identitas Arab dan Islamnya.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci (Temple Mount) karena merupakan situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Mereka mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement