Jumat 26 Apr 2024 10:54 WIB

Perubahan Nama Jadi OPM Buat TNI AD tak Ragu Melangkah

Penyebutan nama KST/KKB menjadi OPM berdampak baik pada kinerja TNI di Papua.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan penjelasan terkait pendekatan militer di Papua usai acara pelepasan tukik di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/4/2024).
Foto: antara/Rolandus Nampu
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan penjelasan terkait pendekatan militer di Papua usai acara pelepasan tukik di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal  Maruli Simanjuntak menyampaikan, perubahan penyebutan nama kelompok separatis teroris atau kelompok kriminal bersenjata (KST/KKB) menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) bakal berdampak terhadap pendekatan di Papua.

"Sangat. Saya sampaikan (TNI AD) tidak ragu kami dalam melangkah," kata Maruli saat menjawab pertanyaan wartawan terkait perubahan penyebutan KST/KKB menjadi OPM usai acara pelepasan tukik di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (26/4/2024).

Baca: Menghadapi Brutalnya OPM Harus dengan Kekuatan Militer

Dia mengatakan, kebijakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada 5 April 2024 mengubah penyebutan nama KST/KKB menjadi OPM berdampak baik pada kinerja TNI. Khususnya, kata Maruli, bagi prajurit yang bertugas di daerah Papua untuk mengambil tindakan di lapangan.