Sabtu 27 Apr 2024 09:23 WIB

Simulasi Gempa M 7,8 Disusul Tsunami Digelar di Kawasan Pantai Gunungkidul

Simulasi bencana yang digelar FPRB Kemadang melibatkan ratusan orang.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Simulasi kejadian bencana gempa bumi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
(ILUSTRASI) Simulasi kejadian bencana gempa bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi gempa disusul tsunami. Kegiatan simulasi ini diikuti warga sekitar Pantai Sepanjang.

Salah satu anggota FPRB Kalurahan Kemadang, Surisdiyanto, menjelaskan, kegiatan simulasi ini digelar sebagai bentuk pertanggungjawaban Kalurahan Kemadang yang ditetapkan masuk “tsunami ready” oleh UNESCO-IOC pada Desember 2022. Tahun sebelumnya simulasi dilakukan di sekitar Pantai Baron dan Kukup.

Baca Juga

Kali ini, simulasi kejadian bencana diikuti sekitar 350 orang. Termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). “Simulasi diikuti warga, Satlinmas Rescue Istimewa, dan organisasi warga, dibantu TNI, Polri,” kata dia, Jumat (26/4/2024).

Surisdiyanto menjelaskan, dalam kegiatan simulasi tersebut diskenariokan kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,8, yang berpusat di kedalaman 15 kilometer, yang kemudian disusul tsunami dengan ketinggian 5,5 meter di sekitar kawasan Pantai Sepanjang. Diperagakan warga yang terguncang getaran gempa, bahkan sampai terguling-guling. 

Warga kemudian dievakuasi menggunakan ambulans dan mobil bak terbuka. Surisdiyanto mengatakan, saat kegiatan itu juga disosialisasikan jalur baru evakuasi bencana tsunami. “Awalnya hanya di jalur barat, sekarang ada zona timur di sekitar pertigaan Pantai Sepanjang,” kata Surisdiyanto. 

Dengan simulasi tersebut, FPRB Kalurahan Kemadang berharap masyarakat, juga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), di sekitar Pantai Sepanjang dapat memahami potensi bencana dan siaga mengantisipasinya.

Koordinator Satlinmas Rescue istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, mengatakan, simulasi ini mendukung upaya mengurangi risiko bencana, termasuk korban jiwa, akibat bencana. “Harapannya warga memahami jika terjadi bencana,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement