REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan persiapan jelang menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah melakukan pemetaan sumber asal hewan kurban yang akan masuk ke wilayah DKI Jakarta.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pada tahun lalu ada sekitar 63 ribu hewan kurban berupa sapi, kerbau, kambing, dan domba, yang masuk ke Jakarta. Diperkirakan, pada tahun ini jumlah hewan kurban yang masuk ke Jakarta tak banyak mengalami perubahan dengan tahun lalu.
"Untuk tahun ini isunya sebenarnya adalah peraturan perlalulintasan hewan. Karena Memang sekarang ini sedang digalakkan bagaimana pengendalian penyaki hewan strategis," kata dia, Sabtu (27/4/2024).
Ia menjelaskan, penyakit hewan strategis untuk hewan kurban yang dimaksud antara lain penyakit mulut dan kuku (PMK), antraks, serta penyakit ngorok (tagere) atau Septicaemia Epizootica (SE). Karena itu, Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan pemetaan.
Eli sapaan akrab Suharini Eliawati, mengatakan pihaknya juga telah melakukan rapat dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan pemetaan. Salah satunya, untuk memetakan asal hewan kurban yang akan masuk ke Jakarta.
"Misalnya sebagian besar ternak kurban yang masuk ke Jakarta adalah dari Jawa Timur, kemudian yang terdekat dari Lampung. Kami petakan tuh, di Lampung itu kira-kira tiga bulan ke depan dan awal tahun, mereka sesungguhnya peta pengendalian penyakitnya seperti apa? Lebih kepada kayak gitu," kata Eli.
Selain itu, Eli mengatakan, pihaknya juga mulai besok menyiapkan petugas yang nantinya akan melakukan pemeriksaan. Dinas KPKP Provinsi DKI juga akan kerja sama dengan IPB, Kementerian Pertanian, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), serta sejumlah organisasi masyarakat (ormas) terkait.
"Misalnya pengurus masjid dan musholah sekarang kita tingkatkan kembali. Nah ini pun didukung tahun lalu kami sudah melatih para panitia masjid untuk menjadi Juleha (juru sembelih halal)," kata dia.
Sementara itu, IPB nantinya akan mengirimkan sejumlah mahasiswa semester 4 untuk ikut melakukan pemeriksaan kesehatan hewan. Para mahasiswa itu biasanya akan turun ke lapangan pada hari H penyembelihan hewan kurban untuk membantu para petugas pemeriksaan kesehatan.
Tak hanya itu, Dinas KPKP juga sudah berkoordinasi dengan pejabat otoritas veteriner (POV) di daerah. POV itu nantinya akan memastikan sapi yang dikirim bukan berasal dari lingkungan yang terindikasi terdapat penyakit menular.
"Misalnya ada sapi 100 ekor dari Banyuwangi masuk ke Jakarta. Selain dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan, POV memastikan sapi itu berasal dari lingkungan yang tidak pernah terjadi indikasi penyakit menular lainnya," kata Eli.