Ahad 28 Apr 2024 05:30 WIB

Petani Sawit Plasma Antusias Kembangkan Ternak Sapi Pola Siska

Kehadiran Ibu Kota Nusantara akan berdampak meningkatnya kebutuhan pangan.

Red: Budi Raharjo
Petani mengolah pelepah sawit yang digunakan untuk pakan ternak sapi. (ilustrasi)
Foto: IPOP
Petani mengolah pelepah sawit yang digunakan untuk pakan ternak sapi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaam Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia berkolaborasi mengenalkan manfaat ekonomi dan bisnis budidaya sapi melalui pola Siska bagi petani sawit plasma di Sulawesi Tengah.

Melalui Workshop UKMK Berbasis Kelapa Sawit selama tiga, seratusan petani plasma kelapa sawit anggota Aspekpir Indonesia di Sulawesi Tengah belajar budidaya sapi pola Siska yang baik dan menguntungkan secara bisnis.

Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska) merupakan suatu program yang mengintegrasikan ternak dalam hal ini sapi potong dengan tanaman perkebunan yaitu kelapa sawit dengan konsep menempatkan dan mengusahakan sejumlah ternak tanpa mengurangi aktifitas dan produktifitas tanaman.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Rudy Dewanto, mengatakan budidaya sapi pola Siska belum begitu familiar bagi petani sawit. Khususnya petani sawit plasma di Sulawesi Tengah sehingga belum begitu berkembang. Padahal, program ini sangat baik untuk dilaksanakan guna mendukung terwujudnya swasembada daging di Sulawesi Tengah.