REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasar survei yang dilakukan KedaiKOPI, pemudik di 2024 puas dengan kinerja petugas kepolisian.
Dalam survei yang lakukan lembaga yang didirikan akademisi Paramadina, Hendri Satrio ini, disebutkan lebih dari 80 persen responden menyatakan puas atas kinerja polisi lalu lintas dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik. Masyarakat mengapresiasi kepolisian dalam menjaga kondusivitas mudik.
“Sebanyak 84,1% responden menyatakan puas pada kinerja polisi dalam menjaga keamanan arus mudik, dan 82,5% puas pada upaya kepolisian untuk menjamin kelancaran arus mudik”, ungkap Manager Research KedaiKOPI, Ashma, dalam siaran pers, Ahad (28/4/2024).
Menurut Ashma, dari tingginya angka kepuasan tersebut bisa menjadi simbol apresiasi masyarakat kepada kepolisian lalu lintas dalam perannya menjaga kondusifitas mudik tahun ini. “Hasil ini sebetulnya mengapresiasi polantas dalam menjaga kelancaran dan keamanan mudik meski masih ada satu-dua kejadian imbas dari kebijakan pengaturan jalan yang banyak disiarkan oleh media kemarin,” kata Ashma.
Selain itu, dalam survei kali ini KedaiKOPI juga mencari tahu bagaimana perilaku pengendara lain selama perjalanan mudik. Ditemukan terdapat 67,4 persen responden yang mengaku puas akan kepatuhan pengendara lain.
“Perlu diperhatikan juga sebanyak 67,4 persen pemudik merasa puas terhadap kepatuhan pemudik lain pada saat berkendara. Artinya ada indikasi bahwa masih ada pemudik yang berkendara dengan tidak aman dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi pemudik lain,” imbuh Ashma.
Survei KedaiKOPI ini dilakukan pada 13 – 18 April 2024 dengan metode pengambilan data Computerized Assisted Self-Interview (CASI). Survei Perilaku dan Kebiasaan Mudik Lebaran 2024 diikuti oleh 1126 responden. Populasi responden adalah pemudik dengan rentang usia 17-55 tahun.
Di kesempatan yang sama Communication Specialist KedaiKOPI, Bintang, menyatakan bahwa Survei Perilaku dan Kebiasaan Mudik Lebaran 2024 merupakan permulaan dari rangkaian riset sosial yang akan dilakukan oleh KedaiKOPI ke depannya.
“Survei ini adalah awal dari serangkaian kegiatan penelitian sosial yang akan dilakukan secara berkala. Sesuai namanya Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia akan menangkap opini publik terhadap isu-isu yang sedang berkembang,” tutur Bintang.