Ahad 28 Apr 2024 19:27 WIB

Gaharnya Uzbekistan U-23; Berbaju Asia, Bergaya Eropa

Sepak bola Uzbekistan tak bisa lepas dari gaya bermain khas Rusia.

Timnas Uzbekistan U-23 di Piala Asia U-23 2024.
Foto: Dok. X AFC
Timnas Uzbekistan U-23 di Piala Asia U-23 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Uzbekistan U-23 tak bisa dimungkiri adalah tim dengan catatan terbaik di Piala Asia U-23 2024 sejauh ini. Mereka selalu menang sejak awal turnamen, mencetak 12 gol, dan tak pernah kebobolan. 

Bukan saja dari catatan dan komposisi pemain yang membuat juara Asia U23 2018 dan runner up 2022 yang baru saja menuntaskan revans atas Arab Saudi yang mengalahkan mereka dalam final dua tahun lalu itu, Uzbekistan juga bisa didekati dari kultur sepak bola mereka.

Baca Juga

Tim sepak bola yang sebelum 1994 menjadi bagian Uni Soviet itu memiliki ciri sepak bola menekan yang sudah menjadi ciri sepak bol Soviet dan kemudian Rusia setelah imperium terakhir di dunia itu ambruk pada 1991.

"Gaya Rusia" begitu kental dalam warna sepak bola Uzbekistan, walau tim mudanya hanya diperkuat dua pemain yang berasal dari CSKA Moskow dan FC Rubin Kazan dari liga Rusia.

Kapten mereka, Jasurbek Jaloliddinov, juga membawa gaya itu, apalagi dia pernah membela Lokomotiv Moskow, yang bersama CSKA, Rubin Kazan, Zenit Saint Petersburg, dan Spartak Moskow adalah klub-klub elite sepak bola Rusia.

Mereka semua memainkan gaya sepak bola Rusia yang mengandalkan fisik dan kekuatan, yang menekankan permainan pada struktur pertahanan yang kuat, organisasi tim yang disiplin dan fokus melancarkan serangan balik.

Gaya bermain seperti ini sering membutuhkan asosiasi yang kuat antara sistem pertahanan yang disiplin dan etos bermain yang kuat. Mereka tak lelah mencari bola dan segera merebut kembali bola itu begitu kehilangan, sehingga lawan terus tertekan.

Gaya bermain ini sampai menginspirasi pelatih sepak bola terkenal Jerman, Ralf Rangnick, untuk mengembangkan apa yang disebut gegenpressing atau balas tekan (counter-pressing), setelah menyaksikan laga persahabatan antara sebuah klub Jerman melawan Dynamo Kiev pada 1983.

Gegengpressing sendiri menginspirasi sejumlah pelatih-pelatih hebat masa kini, seperti Juergen Klopp, Thomas Tuchel, dan Julian Nagelsmann.

Dynamo Kiev saat itu adalah bagian dari sistem sepak bola Soviet, sebelum masuk liga Ukraina begitu negara ini memisahkan diri dengan Soviet pada 14 Agustus 1991, 15 hari sebelum Uzbekistan juga menyatakan merdeka dari Soviet.

Hampir semua tim sepak bola negara-negara bekas Soviet, termasuk Uzbekistan, memiliki corak bermain sama yang menekankan fisik dan disiplin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement