Rabu 01 May 2024 05:01 WIB

Kelamaan Main Gadget, Mengapa Anak Malah Jadi Tantrum?

Batasi durasi anak memainkan gadget.

Red: Reiny Dwinanda
Anak balita menangis saat tantrum (ilustrasi). Terlalu lama main gawai dapat memicu tantrum pada anak.
Foto:

Dokter Trisna mengatakan bahwa saat mengalami tantrum, 86 persen anak menangis, 40 persen anak berteriak, dan 13 persen anak merengek. Tantrum yang berat, sering terjadi, dan berlangsung lama, bisa jadi merupakan indikasi adanya masalah internalisasi dalam mengontrol emosi dan masalah eksternalisasi dalam bersikap kepada orang lain.

Sebaiknya, orang tua membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk menjalani pemeriksaan jika anak mengalami tantrum lebih dari 15 menit lebih dari lima kali dalam sehari. Demikian juga jika anak melukai diri sendiri dan orang lain saat tantrum, dan suasana hatinya tidak segera kembali normal setelah tantrum​​​​​​​.

"Periksa anamnesis, apakah sakit atau infeksi atau gangguan tumbuh kembang, keterlambatan bicara, skrining pendengaran. Kalau lebih lanjut cek laboratorium untuk dilihat adanya kelebihan timbal dan ada gangguan perilaku abnormal," kata dr Trisna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement