REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atletico Madrid mendapat hukuman penutupan sebagian stadion mereka untuk dua pertandingan Liga Spanyol. Penyebabnya, pemain sayap Athletic Bilbao Nico Williams mengalami pelecehan rasial di kandang Atletico, Stadion Metropolitano, demikian diumumkan Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF), Selasa (30/4/2024).
Pemain internasional Spanyol itu mendengar ejekan berupa tiruan suara kera yang ditujukan kepada dirinya. Insiden ini terjadi pada babak pertama pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 3-1 bagi Atletico, Sabtu (27/4/2024).
“(Atletico telah dijatuhi) sanksi penutupan sebagian arena olahraga mereka untuk periode dua pertandingan dan denda sebesar 20 ribu euro,” kata komite kompetisi RFEF dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Satu area di Stadion Metropolitano akan ditutup untuk pertandingan liga melawan Celta Vigo dan Osasuna. Atletico sendiri saat ini sedang berusaha dapat finis di empat besar.
“Saya ingin melakukan tendangan sudut dan saya mendengar suara-suara kera. Mereka tidak banyak. Terdapat orang bodoh di mana-mana …. Saya harap ini dapat berubah sedikit demi sedikit,” kata Williams setelah pertandingan.
Williams mencetak gol setelah mengalami pelecehan rasial, dan merayakannya dengan menunjuk lengannya sebagai gestur yang mengacu pada warna kulitnya.
“(Perayaan itu) dengan sedikit rasa marah, merupakan hal yang tidak normal untuk terhina karena warna kulit Anda,” kata dia menambahkan.
Sepak bola Spanyol telah diganggu sejumlah insiden rasial dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar dari pelecehan rasial itu ditujukan kepada penyerang Real Madrid Vinicius Junior.
Penyerang internasional Brasil itu mendapat dukungan dari berbagai penjuru dunia setelah bertikai dengan penggemar yang mengejeknya di kandang Valencia, Stadion Mestalla, pada tahun lalu. Saat itu, Valencia juga disanksi penutupan sebagian area stadion.