Rabu 01 May 2024 18:23 WIB

Buruh Akademik

Sudah banyak perubahan kebijakan dalam upaya kemudahan bekerja para buruh akademik.

Red: Fernan Rahadi
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapatkan upah merupakan arti dari kata ‘buruh’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dengan merujuk pada KBBI tersebut maka makna kata buruh cukup luas. Dosen pun dapat masuk dalam makna yang disebut dalam KBBI.

Istilah buruh akademik juga ada yang menyematkan pada pekerja di kampus, khususnya kepada para dosen. Penggunaan istilah buruh akademik ini bisa banyak ditemui khususnya pada berbagai tulisan bernada kritik terhadap kebijakan beban kerja dosen. Sebuah meme bergambar Doctor Strange, seorang tokoh karakter yang diproduksi oleh Marvel Comics, banyak digunakan untuk menggambarkan begitu banyaknya beban kerja seorang buruh akademik.

Tidak dimungkiri bahwa sudah terjadi banyak perubahan kebijakan dalam upaya kemudahan bekerja bagi para buruh akademik ini. Pengajuan jabatan akademik kini sudah tidak perlu lagi menggunakan berkas fisik dengan tumpukan kertas yang cukup banyak. Penggunaan aplikasi yang berbasis bukti digital untuk pengajuan jabatan akademik di banyak sisi tentu lebih mempermudah bagi dosen. Demikian pula adanya sertifikasi dosen yang disertai pemberian tunjangan profesi dosen oleh pemerintah merupakan perubahan positif yang harus diapresiasi. Namun demikian proses untuk mendapatkan dan mempertahankan tunjangan profesi dosen tersebut banyak dinilai cukup memberatkan.

Meme bergambar Doctor Strange yang sedang bersimpuh dengan banyak tangan dan masing-masing tangan dikaitkan dengan pekerjaan yang harus ditanggung mengilustrasikan atraksi yang harus dilakukan oleh setiap buruh akademik dalam setiap semester. Tidak dimungkiri bahwa banyaknya beban kerja ini tidak semuanya bisa dengan mudah dapat dipenuhi oleh setiap dosen.

Berbagai cara kemudian dilakukan untuk bisa mendapatkan sertifikasi profesi ataupun mempertahankannya. Terjadinya berbagai kasus pelanggaran etika akademik yang masih terus terjadi sampai saat ini juga diyakini merupakan ekses dari beban kerja yang harus dipenuhi oleh seorang dosen. Penyelesaian satu beban kerja untuk segera beralih ke tugas lainnya menjadi ritme pekerjaan yang tidak mudah dalam menjaga iramanya.

Tuntutan penyelesaian beban kerja agar bisa mendapatkan sertifikat profesi dan tunjangan serta mempertahankannya tidak dimungkiri menjadi prioritas utama dari banyak pekerja kampus. Pengejaran terhadap prioritas utama ini terkadang menjadi abai pada proses yang harus dilakukan. Pemenuhan keharusan penulisan artikel dan publikasi ilmiah setiap semester sebagai contohnya, tidak menutup mata terdapat dosen yang mengambil jalan pintas dengan cara membelinya. Penyediaan jasa untuk mempermudah publikasi sampai dengan tawaran menjadi penulis artikel dari suatu produk artikel untuk pemenuhan beban kerja dosen dengan gampang bisa dijumpai, baik melalui media sosial bahkan dipajang di lokapasar (marketplace). 

Di satu sisi tentu terdapat peluang pekerjaan baru muncul dari adanya beban kerja yang harus dipenuhi oleh dosen. Namun demikian di sisi yang lain juga dapat muncul kekurangan dalam proses pemenuhan beban kerja tersebut. Tentu ini menjadi tugas besar bersama seluruh pemangku kebijakan untuk dapat terus memperbaiki sistem ini. Harapan agar perguruan tinggi dapat menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa dipastikan masih memerlukan banyak dukungan, perubahan, dan perbaikan atas sistem yang telah ada saat ini.

Hari ini, Rabu 1 Mei 2024 bertepatan dengan Hari Buruh Internasional atau dikenal dengan sebutan May Day. Sebagai salah satu bagian dari buruh akademik tentu juga berharap dapat turut serta menjaga harapan tersebut. Dosen atau buruh akademik merupakan bagian kecil dari tatanan sistem dalam sebuah bangsa. Kolaborasi antar buruh dan pemberi kerja di semua bidang menjadi mutlak harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh bangsa. Setiap bagian memiliki peran masing-masing yang harus dijalankan dan memiliki nada yang harus dimainkan.

Surat Az-Zukhruf ayat 32 berikut semoga bisa menjadi pendorong kita semua untuk terus berkarya sesuai bidang masing-masing. Selamat Hari Buruh Internasional. "Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." Wallahu a’lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement