REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dukungan Partai Demokrat terhadap Partai Gerindra membawa angin segar bagi Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) Jateng 2024. Apalagi, gabungan Gerindra dan Demokrat sudah cukup untuk mengusung cagub dan cawagub sendiri.
"Prinsipnya dia (partai) harus punya kursi 20 persen untuk bisa mengusung. Jadi sepertinya bisa. Kalau 24 kursi dari 120, total 20 persennya cukup ya berarti cukup," kata pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Fitriyah kepada wartawan di Semarang, Rabu (1/5/2024).
Baca: Menhan Prabowo Hingga Ustadz Adi Hidayat Hadiri HUT ke-72 Kopassus
Fitriyah membenarkan, Sudaryono saat ini, merupakan salah satu calon kuat dalam Pilgub Jateng 2024. Berdasarkan survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), nama Sudaryono berada di posisi dua setelah Hendrar Prihadi. Elektabilitas Sudaryono 19,1 persen dan Hendrar 21,2 persen.
Hendrar saat ini menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan eks wali kota Semarang. Adapun posisi ketiga diduduki Taj Yasin Maimoen, yang merupakan mantan wakil gubernur Jateng dengan elektabilitas 16,6 persen.
Menurut Fitriyah, hasil survei itu tentu menjadi pertimbangan kuat dalam mengukur kontestasi Pilgub Jateng. Pasalnya, Sudaryono termasuk sosok yang baru terjun ke dunia politik, namun elektabilitasnya tinggi.
Baca: Prabowo Terhormat Diberi Ucapan Selamat oleh Presiden Erdogan
Karena itu, ia harus tepat ketika memilih pendamping untuk maju. "Kalau ada calon yang kuat kecenderngannya partai-partai itu akan mengusung orang-orang yang kuat berdasar survei jadi mereka cenderung berkoalisi," ujarnya.
Fitriyah menilai, sosok yang pantas mendampingi Sudaryono menjadi cawagub adalah dari partai religius agar berpeluang menang. Kombinasi itu biasa dipakai pada pilkada sebelumnya. "Iya itu pola dulu, pengalaman dalam pilkada. Maka potensi yang menang itu mewakili kelompok nasionalis dan kelompok religius," ucapnya.
Dia juga memprediksi, elektabilitas Sudaryono masih bisa naik. Bahkan mengungguli Hendrar Prihadi. Fitriyah menyebut mesin partai yang mengakomodasi jaringan sampai ke bawah hingga pada pemilih yang menjadi ujung tonggak meraih kemenangan.
Baca: Menhan Prabowo Ditelepon Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Ada Apa?
"Jawa Tengah ini luas, jadi tergantung yang dilakukan oleh kandidat itu. Karena justru jaringan-jaringan yang di bawah itu yang mereka punya simpul-simpul ntuk mengatakan pada calon pemilih (calon) yang potensial," ujar Fitriyah.