Jumat 03 May 2024 17:20 WIB

Survei BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Tapi Tetap Prospektif

Salah satu sebab lambatnya ekspansi UMKM ialah pelemahan daya beli masyarakat.

Red: Fuji Pratiwi
Direktur Bisnis  Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI), Supari dalam Konferensi Pers Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2023 di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Foto: Republika//Dian Fath Risalah
Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI), Supari dalam Konferensi Pers Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2023 di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Research Institute menunjukkan bahwa ekspansi bisnis UMKM pada kuartal I 2024 sedikit melambat dibandingkan kuartal IV 2023. Namun, pelaku UMKM tetap optimis menyambut kuartal II 2024.

Pelambatan ekspansi bisnis UMKM tercermin pada Indeks Bisnis UMKM (IB) kuartal I 2024 yang berada pada level 102,9 atau di atas ambang batas 100. Apabila dibandingkan dengan kuartal IV 2023, Indeks Bisnis UMKM Q1-2024 turun tipis minus 0,1 poin.

Baca Juga

Dalam keterangan tulis di Jakarta, hari ini, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, pelambatan tersebut disebabkan oleh beberapa alasan. Salah satunya termasuk pelemahan daya beli masyarakat dan keterlambatan panen raya di beberapa daerah yang terdampak El Nino.

Selain itu, pelambatan ekspansi bisnis UMKM juga disebabkan oleh normalisasi permintaan terhadap barang dan jasa pasca perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan kenaikan harga barang input/barang dagangan menyebabkan volume produksi/volume penjualan cenderung menurun. Kemudian juga akibat persaingan yang semakin ketat dari pebisnis online dan peritel modern dan waktu operasi yang terbatas selama bulan puasa untuk usaha restoran/warung.