REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paparan droplet dari orang sakit ke mata, hidung, dan mulut orang lain diyakini sebagai salah satu cara penularan utama dari virus-virus pernapasan. Namun, menurut laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dogma ini mungkin tak sepenuhnya benar.
Laporan ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan 50 pakar dari berbagai bidang, mulai dari virologi, epidemiologi, ilmu aerosol, hingga bioengineering. Penelitian ini dilakukan selama dua tahun untuk mendapatkan bukti-bukti baru mengenai cara penyebaran bakteri dan virus airborne.
Hasil penelitian ini mengindikasikan sebagian besar virus pernapasan ditularkan melalui udara atau secara airborne. Artinya, seseorang umumnya tertular pilek hingga Covid-19 karena menghirup udara yang sarat akan virus.